Kapolrestabes Surabaya itu juga menjelaskan, dari tim briefing berinisial ASP mereka memberikan arahan kepada para peserta tentang penggunaan alat tersebut serta pemasangan perangkat di hotel yang di siapkan sebelum berangkat ke lokasi ujian.
"Untuk RHB bertugas sebagai operator mereka menscreenshot soal yang diperlihatkan oleh kamera yang dibawa oleh peserta, kemudian di serahkan ke tim master untuk dikerjakan melalui aplikasi Whizaz, dan setelah dijawab diberitahukan jawabannya kepada peserta ujian dengan melalui mikrofon yang di pakai para peserta," jelas Yusep.
Sedangkan tugas tim master, lanjut Yusep, adalah mengerjakan soal ujian yang didapat dari tim operator.
Setelah dijawab tim master dan diserahkan kembali melalui aplikasi Line, tim operator kemudian memberi tahu ke para peserta ujian melalui mikrofon.
"Mekanisme atau sistem kerja yang di bangun oleh kelompok pertama MJ selaku koordinator mereka merupakan sindikat menerima titipan peserta ujian SBMPTN baik melalui broker maupun langsung, kemudian dicatat oleh bagian admin tentang nomor ujian dan jadwal ujian, jurusan yang diambil serta universitas yang diinginkan," terang Yusep.
Baca Juga: Profil Sosok DK atau Debby Kurniawan, Anggota DPR RI yang Diduga Melakukan Tindak Pencabulan
Adapun kronologi penangkapan tujuh tersangka tersebut, berdasarkan adanya informasi dari masyarakat yang kemudian Tim Opsnal Jatanras melakukan serangkaian penyelidikan serta koordinasi dengan pihak universitas terkait.
Akhirnya pada Jumat 20 Mei 2022 di Kampus UPN Veteran Surabaya, telah didapatkan adanya peserta ujian UTBK SBMPTN.
Peserta ujian tersebut membawa peralatan perekam, mikrofon, dan HP yang pelaku melakukan praktik joki ujian UTBK SBMPTN di Kampus UPN Veteran Surabaya
Dari hasil penyelidikan kemudian dikembangkan kepada sindikat joki UTBK SBMPTN. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan analisis data terhadap kelompok sindikat joki UTBK SBMPTN.
Artikel Rekomendasi