Kenapa Ada Larangan Penggunaan Batik Parang Rusak di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk?

- 6 Juni 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi pasangan pengantin berbusana adat Jawa. Kenapa ada larangan penggunaan Batik Parang Rusak di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk?
Ilustrasi pasangan pengantin berbusana adat Jawa. Kenapa ada larangan penggunaan Batik Parang Rusak di Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk? /Dok tangkapan media/

Sehingga ada salah satu dari pengiring dari pihak mempelai pria yang memakai Batik Parang Rusak untuk mengantar.

Setelah sampai di tempat mempelai wanita, keadaan masih tenang dengan cuaca yang bagus dan sejuk tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan.

Namun saat semua pengiring dari mempelai pria turun dan menuju tempat mempelai wanita, tiba-tiba seketika langit menjadi mendung serta suara petir yang menyambar-nyambar.

Dan seketika itu juga hujan mengguyur Desa Ngluyu, tak hanya hujan saja namun juga diselingi dengan angin yang kencang sehingga merobohkan tarup dari mempelai wanita.

Bahkan angin kencang tersebut sampai merusak pekarangan penduduk Desa Ngluyu tersebut.

Baca Juga: Yuk Mengenal Unggah Ungguh dalam Bahasa Jawa: Nguri-uri Budaya Jawa dalam Etika Sopan Santun

Setelah kejadian itu, warga masyarakat Ngluyu sangat mengkramatkan Batik Parang Rusak dan melarang warga masyarakat Ngluyu untuk memakai, membawa atau bahkan hanya menyimpannya.

Pun menghimbau jika akan membawa teman atau kerabat masuk ke Desa Ngluyu untuk diberi petuah agar tidak memakai atau membawa Batik Parang Rusak. 

Walaupun hal ini nampak seperti takhayul, warga masayarakat Ngluyu sangat mempercayai keyakinan ini. Karena mereka percaya sudah pernah terbukti bencana di masa lalu, walaupun cerita tersebut dari mulut ke mulut. ***

Halaman:

Editor: Jumadi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah