Mengapa Kekerasan Seksual Sering Terjadi di Pesantren? Berikut Penjelasannya

- 13 Juli 2022, 12:00 WIB
Menag Batalkan Pencabutan Izin Pesantren Shiddiqiyah
Menag Batalkan Pencabutan Izin Pesantren Shiddiqiyah /Diolah dari Google

BERITA MATARAMAN – Akhir-akhir ini, media sosial di gemparkan dengan kabar kekerasan seksual yang terjadi di pesantren, dengan pelakunya adalah pengasuh pesantren itu sendiri.

Pesantren yang dikenal sebagai tempat yang nyaman untuk menuntut ilmu, menyebabkan kekhawatiran karena ada sebagian pesantren yang melakukan tindakan pelecehan terhadap santrinya.

Dengan adanya kasus pelecehan seksual di pesantren, tentu banyak orang tua yang berpikir ulang untuk memondokkan putra putrinya, padahal tidak semua pondok seperti pondok-pondok yang melakukan pelecehan terhadap santrinya.

Baca Juga: Komentar Erik ten Hag Atas Kemenangan Manchester United dari Liverpool Pertandingan Pertama Pramusim

Sebagai orang tua, perlu nya mencari tahu lebih dalam terkait pondok pesantren yang ingin dituju.

Baiknya, orang tua meng-kroscek Kembali sepak terjang pondok tersebut, bagaimana perkembangannya selama ini, bagaimana pengasuh dan pemimpin dalam menjalankan pondok pesantren.

Dengan kekerasan seksual yang ada di pesantren, banyak yang ingin mengetahui, apa yang menjadi penyebab adanya kekerasan atau pelecehan seksual disana?

Artikel ini akan memaparkan penyebab kekerasan atau pelecehan seksual yang terjadi di pesantren.

Baca Juga: Mengejutkan, Simak Fakta Kasus MSAT Yang Membawa Nama Pesantren Shiddiqiyyah Jombang

Beberapa penyebab adanya kekerasan seksual di pesantren adalah :

1. Terdapat prinsip kepatuhan total di lingkungan pesantren

Prinsip patuh terhadap guru, merupakan hal yang penting dalam adab. Tetapi jika disalahgunakan oleh pengasuh, maka akan menjadi celah untuk melakukan keburukan, salah satunya adalah kekerasan dan pelecehan seksual.

2. Terdapat penyalahgunaan wewenang

Karakteristik dalam Lembaga agama yang salah satunya adalah pesantren seperti kekuasaan, patriarkis, ketaatan dan penghormatan, yang diberikan kepada figur otoritas yang berpotensi menyebabkan kekerasan seksual, apabila wewenang tersebut disalahgunakan.

3. Menggunakan dogma agama sebagai alat untuk mendominasi

Tidak sedikit santri yang di doktrin oleh para pengasuhnya, bahwa hal yang dilakukan tersebut merupakan sebuah keharusan yang dilakukan santri pada pengasuhnya, terlebih jika santri diiming-imingi sebuah ilmu atau kedudukan sebagai istri, sehingga santri tidak bisa melakukan penolakan.

Baca Juga: Buktikan Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini 14 Juli 2022,  Anda Harus Lebih Agresif

4. Narasi kesetaraan dan keadilan gender yang belum sepenuhnya diterima oleh pesantren

Seringnya mengutamakan laki-laki dan melupakan peran perempuan, sehingga banyak pesantren belum menerima adanya kesetaraan gender.

5. Regulasi negara yang belum menjangkau secara kuat pencegahan kasus kekerasan seksual di pesantren

Mengingat, semakin banyaknya kasus kekerasan seksual di pesantren, maka diperlukan regulasi yang kuat untuk mencegah kasus serupa agar tidak terjadi.

Demikianlah beberapa penyebab sering terjadinya kekerasan seksual di pesantren.***

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: Instagram @mubadalah.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah