KH Dimyati Rois Wafat, Gus Miftah: Menggali Liang Lahat untuk Abah

- 10 Juni 2022, 16:30 WIB
KH. Dimyati Rois Wafat, Gus Miftah: Menggali Liang Lahat untuk Abah
KH. Dimyati Rois Wafat, Gus Miftah: Menggali Liang Lahat untuk Abah /Literasinews.con

BERITA MATARAMAN - KH Dimyati Rois yang merupakan Mustasyar PBNU wafat pada Jum’at, 10 Juni 2022. Gus Miftah, salah satu ulama NU turut merasa kehilangan.

Gus Miftah pada postingannya di akun Instagram pribadi miliknya menjelaskan bahwa ia berniat untuk sowan kepada Kiai Dimyati Rois pada hari Jumat.

Sebelum sowan itu terlaksana, Gus Miftah terlebih dahulu mendapatkan kabar bahwa KH. Dimyati Rois telah meninggal dunia

Baca Juga: Kabar Duka dari Kaliwungu, INNALILLAHI Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois atau Abah Dim Berpulang Hari Ini

KH Dimyati Rois merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadhlu wal Fadhlilah, Kaliwungu juga Mustasyar di PBNU.

KH Dimyati Rois yang lebih akrab disapa Abah Dim lahir pada 5 Juni 1945 di Brebes, Jawa Tengah.

Abah Dim merupakan putra kelima dari pasangan KH, Rois dan Nyai Djusminah.

Pada 1 Januari 1978, Abah Dim menikahi Hj. To’ah, putri dari KH. Ibadullah dan Hj. Fatimah. Pada pernikahannya ini, Abah Dim dikaruniai sepuluh putra-putri.

Baca Juga: Luar Biasa, Inilah Manfaat Daun Eucalyptus Bagi Kesehatan

Putra dan putri Abah Dim diantaranya adalah H. Fadlullah, H. Alamadin BA, Hj. Lailatul Arofah, H. Qomaruzzaman, Hj. Lama’atus Sobah, H. Hilmi, H. Thoha Mubarok, H. Husni Mubarok, HM. Iqbal dan Gus Abu Khafsin Almuktafa.

“janjian sama gus @alamudin.dr hari ini saya sowan abah Dimyati, tapi takdir berkata lain. Abah lebih dulu sowan kepada Allah.” Ujar Gus Miftah

Sebagai salah satu baktinya kepada KH. Dimyati Rois, Gus Miftah turut serta menggali liang lahat sebagai tempat istirahat terakhir bagi pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadhlu wal Fadhlilah.

Gus Miftah sendiri merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta dan Penasihat di GMNU pusat.

Baca Juga: Jenazah Putra Sulung Ridwan Kamil, Eril Utuh Meski Di Dasar Sungai Aare 14 hari, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Tabarukan menggali liang lahat untuk almaghfurlah Abah KH. Dimyati Rois.” Ungkapnya.

Pada postingannya tersebut, terlihat Gus Miftah menggunakan pakaian serba hitam yang sedang menggali liang lahat di lingkungan Yayasan Al-Fadhlu wa; Fadhlilah.

Gus Miftah pun menuliskan bahwa “Mautul ‘alim mautul alam” yang berarti kematiannya ulama adalah kematian alam. Karena wafatnya ulama membawa serta ilmu-ilmu yang dimilikinya.

Baca Juga: Kesaksian Ridwan Kamil: Maha Besar Allah, Jasad Eril Utuh dan Tercium Bau Wangi Daun Eucalyptus

Kematian para ulama merupakan bencana, karena tanpa adanya ulama, manusia seperti hewan.

Adanya ulama adalah untuk memberikan pengajaran kepada masyarakat luas dalam berperilaku, mengenal agamanya, dan menjadi suri tauladan bagi banyak orang.

“Sugeng tindak Abah Yai, Al-Fatihah.” Pungkasnya.***

Editor: R. Nur

Sumber: Instagram Gus Miftah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini