Semeru Alami 24 Kali Letusan Selama 12 Jam Terakhir, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada

- 24 Maret 2022, 15:50 WIB
Semeru Alami Letusan Sebanyak 24 Kali dalam 12 jam terakhir
Semeru Alami Letusan Sebanyak 24 Kali dalam 12 jam terakhir /ANTARA

BERITA MATARAMAN – Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terus menunjukkan keaktifannya.

Dalam periode pengamatan selama 12 jam terakhir, pada Kamis 24 Maret 2022 mulai pukul 00.00 hingga 12 WIB, Semeru telah mengalami letusan sebanyak 24 kali

Seorang Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Liswanto menyebutkan aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada periode Kamis pukul 00.00-06.00 WIB tercatat 16 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 95-115 detik.

Baca Juga: Ini Kisah Haru Rumini: Meninggal dalam Pelukan Sang Ibu saat Semeru Erupsi

"Gunung Semeru juga mengalami dua kali gempa embusan, dua kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh," katanya dalam laporan tertulis yang disampaikan di Lumajang, Kamis 24 Maret 2022.

Sedangkan untuk periode pengamatan pada Kamis pukul 06.00-12.00 WIB tercatat Gunung Semeru mengalami letusan sebanyak delapan kali dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 50-85 detik, sehingga selama 12 jam terakhir Gunung Semeru mengalami 24 kali letusan.

Liswanto menambahkan, pada Rabu 23 Maret 2022 aktivitas Gunung Semeru tercatat 68 kali letusan/erupsi dengan amplitudo 10-25 mm dan lama gempa 55-250 detik, satu kali awan panas guguran, satu kali gempa guguran, enam kali gempa embusan, enam kali gempa harmonik, dua kali gempa vulkanik, dan tiga kali gempa tektonik.

Sementara Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur terkait aktivitas gunung api tersebut.

"Aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berstatus siaga sejak 16 Desember 2021, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi sejumlah rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," katanya.

Ia menjelaskan masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut.

Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Baca Juga: Anak Indigo Ramal Tiga Gunung Akan Meletus Susul Semeru, Bagaimana Sebenarnya Status Gunung Api di Indonesia?

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,demikian Joko Sambang.

Editor: R. Nur

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini