BPBD Lumajang Sebut 2.970 Rumah Warga Terdampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru

- 6 Desember 2021, 07:36 WIB
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik.
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc./

BeritaMataraman.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat ada sebanyak 2.970 rumah warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

“Hingga hari ini (Minggu) pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan,”

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, dikutip dari ANTARA, Minggu (5/12/2021) kemarin.

Wawan menuturkan, ada sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. Sementara 69 orang yang mengalami luka-luka mendapat perawatan di beberapa Puskesmas dan rumah sakit di Lumajang.

Untuk fasilitas umum yang rusak akibat material awan panas guguran Gunung Semeru, kata Wawan, di antaranya Jembatan Gladak Perak yang menjadi jalur utama Lumajang-Malang terputus.

Akibatnya warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi, sehingga tidak ada akses jalan menuju Kota Lumajang.

“Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal,” ungkap Wawan.

Selain mengakibatkan 2.970 rumah warga terdampak awan panas guguran, ribuan warga di Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro terpaksa mengungsi ke ke tempat aman.

Di Kecamatan Pronojiwo tercatat ada 305 pengungsi. Mereka tersebar di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng, dan tempat lainnya.

Halaman:

Editor: U. Hadi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x