Network
BERITA MATARAMAN - Kali ini redaksi akan menuliskan sejarah kurban versi:2 yang dijelaskan Gus Baha dalam ceramahnya.
Jika sejarah kurban sebelumnya, Gus Baha menjelaskan kecemburuan Allah pada Nabi Ibrahim.
Maka di versi:2 ini, Gus Baha mengungkapkan rasa kasih sayang Allah kepada Makhluk-Nya.
Baca Juga: Begini Kronologi Marshanda yang Hilang di Los Angeles, California, Amerika Serikat
"Nabi Ibrahim mema'lumatkan diri, kalau dalam bahasa arabnya adalah i'di'a atau mengklaim," kata Gus Baha.
Apa yang di klaim oleh nabi Ibrahim? Bahwa dia yang paling sayang kepada makhluk Allah, paling cinta pada hamba Allah SWT.
Kemudian Allah ingin menguji Nabi Ibrahim dengan mengajaknya terbang ke langit.
Sesampainya di langit, diperkenalkanlah Nabi Ibrahim pada alam langit, dan di pertontonkan keadaan dunia oleh Allah SWT.
Allah SWT menunjukkan padanya, tingkah makhluk yang ada di bumi. Mereka melakukan berbagai kegiatan dan maksiat. "Diantaranya memakai narkoba, dugem, nge-fly dan lain-lain," kata Gus Baha.
Lalu Allah bertanya pada Nabi Ibrahim, "Bagaimana mereka menurutmu, ya Ibrahim?,"
Lalu dia menjawab, "Habisin saja ya Allah, kan mereka makan dari rezeki-Mu, mereka hidup di bumi-Mu, tapi mereka tidak mengindahkan-Mu. Matikan saja mereka," jawab Nabi Ibrahim.
Kemudian Allah SWT mengajak Nabi Ibrahim jalan-jalan lagi, hingga sampailah pada tempat ketiga. Dengan menunjukkan peristiwa yang sama.
Dan ketiga-tiganya dihabisi oleh Allah atas permintaan Nabi Ibrahim, dengan pertimbangan di atas.
Setelah itu Allah SWT menurunkan Nabi Ibrahim. Setelah diturunkan, Allah tidak menjawab dan tidak melakukan apapun.
"Allah itu punya tradisi, dengan nabi-nabinya itu tidak menjawab," kata Gus Baha.
Baca Juga: Hasil Akhir Pertandingan dan Jadwal Semifinal Cabor Sepakbola Putri Porprov VII Jatim 2022 di Jember
Sampai pada suatu saat, Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya. Dan dia pun protes kepada Allah. Memang Nabi Ibrahim terkenal sering protes, dan suka berdebat.
هُوَسَمْرَةُالْفُىَٔادْ
"Ini kekasih saya, anak saya, kenapa Engkau menyuruh hamba membunuhnya?," tanya Nabi Ibrahim.
Kemudian Allah menjawab "'Kamu tidak ingat pada malam kamu saya mi'rojkan? melihat hamba-hambaKu, dan yang membuat mereka itu Aku. Saya cinta kepada mereka, tapi kok kamu seenaknya minta mereka dibunuh,"
"Giliran Saya yang minta, kamu nggak mau nurutin,' jawab Allah," jelas Gus Baha.
"Pas kamu minta, tanpa pikir panjang Saya langsung turuti. Tapi giliran Saya yang minta, kenapa malah kamu banyak mikir sekarang?" tanya Allah SWT pada Nabi Ibrahim.
"Kemudian untuk kalimat هُوَسَمْرَةُالْفُىَٔادْ
Itu harusnya diperuntukkan untuk Saya, karena mereka buah hati saya. Lah makhluk-makhluk itu makhluk siapa? itu yang buat Saya."
"Saya yang bikin, Saya yang mencintai mereka, Saya menyayangi mereka semua makhluk. Kamu enak saja nyuruh Saya bunuh mereka," kata Allah kepada Nabi Ibrahim.
Dari kejadian tersebut Nabi Ibrahim sadar dan memohon ampun kepada Allah. Atas kelalaiannya, atas pilih kasihnya terhadap makhluk Allah SWT.
"Dari cerita tersebut juga memberikan kita pelajaran berharga. Yakni pelajaran tentang sifat 'Arif' atau bijaksana," jelas Gus Baha.
"Menjadi kearifan bagi siapa? bagi kita semua, karena manusia terkenal sebagai makhluk yang paling bodoh," Gus Baha menambahkan.
Cerita tersebut dilansir dari ceramah Gus Baha, di kanal YouTube Sahabat Orchid TV tayang pada 21 Juni 2022.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo dan Scorpio Hari Ini, Selasa 28 Juni 2022 Bangun Koneksi Sebanyak Mungkin
Sering kali kita berhadapan dengan suatu kasus, di mana jika yang melakukan kesalahan adalah saudara atau keluarga, maka akan kita mintakan ampun kepada Allah SWT.
Namun, jika yang melakukan kesalahan adalah orang yang tidak ada hubungannya dengan kita, maka akan kita mintakan hukuman pada Allah SWT.***
Artikel Rekomendasi