Network
BERITA MATARAMAN - Gus Baha menjelaskan, bahwa Nabi Ismail dijadikan kurban itu karena ayahnya, yaitu Nabi Ibrahim.
"Kalau Nabi Ibrahim tidak meng-klaim bahwa beliau adalah manusia yang paling mencintai Allah, maka tidak ada kejadian kurban ini," kata Gus Baha.
Berbeda dengan yang kita ketahui sekarang ini, dalam ngajinya Gus Baha mengungkap bahwa peristiwa kurban terjadi karena kecemburuan Allah.
Baca Juga: Konflik Agama dan Negara, Gus Baha: Indonesia itu Istimewa!
Kecemburuan Allah kepada Nabi Ibrahim, di mana Nabi Ibrahim setelah memiliki putra, sedikit terbagi rasa cinta dan sayangnya.
Jauh sebelum peristiwa kurban terjadi, Nabi Ibrahim adalah manusia yang meng-klaim sebagai manusia yang paling cinta dengan Allah.
"'Nabi Ibrahim as. adalah nabi yang paling sayang dan cinta pada Allah SWT, tidak ada yang dicintainya selain Allah,' itulah hasil klaim dari Nabi Ibrahim," jelas Gus Baha.
"Beliau memaklumatkan itu, baik secara lisan maupun digemuruhkan dalam hatinya. Dan dibisikkan dalam tiap detak jantungnya, pikirannya menyerukan seperti itu," Gus Baha menambahkan.
Artikel Rekomendasi