Kaum muslimin jamaah Jum’ah yang berbahagia.
Memang proses goyangnya iman seseorang banyak berlatar belakang karena pengaruh-pengaruh duniawi. Oleh karena itu Rasulullah SAW. mengingatkan dalam Khutbahnya :
اِنَّ مَا اَخَافَ عَلَيْكُم بَعْدِىْ مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا (متفق عليه)
“Sesungguhnya di antara yang paling aku kuatirkan atas kalian sepeninggalku nanti adalah terbuka lebarnya kemewahan dunia dan keindahannya. “ (HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum muslimin jamaah Jum’ah rohimakumulloh
Marilah kita lebih mensyukuri ni’mat Allah, sebab dengan datangnya bulan Rajab ini kita ingat kembali betapa Rasulullah SAW. diangkat ke hadirat Allah untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Sungguh tinggi nilai shalat dibanding perintah-perintah yang lain, seperti zakat, puasa, dan haji. Sebab itulah kita wajib menyadari pentingnya ibadah shalat, dengan melaksanakan secara ikhlas dan khusyu’ sebagai bukti taqwa kita. Ketinggian nilai shalat inilah yang menempatkannya sebagai sendi agama. Rasulullah SAW. bersabda :
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ
“Shalat (lima waktu) adalah tiang agama, dan barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah merobohkan agama.“ (Al-Hadits).
Dengan shalat kita dididik, dilatih sehingga menjadi bagian dari hidup kita, supaya bersih badan dari hadats, bersih pakaian dari pada najis, bersih dari syirik. Dengan shalat kita membentuk pandangan hidup kita, bahwa Yang Maha Besar hanyalah Allah saja sedang yang lainnya kecil belaka. Dengan shalat kita dididik menetapkan tujuan dan arah hidup, jangan berpaling! Dengan shalat kita dididik menetapkan tujuan dan arah hidup, ini seluruhnya sebagai berikut :
Artikel Rekomendasi