Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Cocok dibaca Pada 25 Februari 2022

- 21 Februari 2022, 15:37 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW /Pixabay.com/Pexels

Kemudian yang dimaksud dengan Mi’raj ialah berangkatnya Rasulullah SAW. dari Masjidil Aqsha naik ke langit tujuh menuju ke Sidratil Munthaha, dan akhirnya ke Mustawa.

Az-Zahri dan Urwah telah meriwayatkan, pada pagi hari setelah Rasulullah SAW. diisra’ mi’rajkan, ketika peristiwa Isra’ Mi’raj itu diceritakan kepada orang-orang Quraisy, mereka banyak yang tidak mempercayainya, bahkan mereka mengadakan reaksi membuat fitnah yang keras.

Dalam hal ini mereka pergi menuju Abu Bakar untuk memberi tahu tentang apa yang dikisahkan oleh Muhammad dengan berkata : “Wahai Abu Bakar, teman anda Muhammad sudah gila, ia mengaku–ngaku telah pergi ke Baitul Muqaddas kemudian naik ke langit sampai ke Sidratil Munthaha dan kembali lagi sebelum waktu pagi, adakah anda mempercayainya?”

Abu Bakar menjawab : “Kalau memang Muhammad berkata begitu, maka aku mempercayainya.”. “Engkau percaya dengan dia?”, tanya mereka. Abu Bakar menjawab : “Ya, aku percaya, bahkan lebih dari itu pun asal dia yang berkata, aku tetap percaya, dan itu pasti benar”. Maka dari peristiwa inilah Abu Bakar disebut dengan sebutan “Ash-Shiddiq”.

Baca Juga: Kisah Karomah Guru Sekumpul, Buah Rambutan Muncul Seketika Padahal Waktu Itu Tidak Musim

Kaum muslimin jamaah Jum’ah yang berbahagia

Dengan keterangan tersebut di atas dapat kita baca bersama, bahwa betapa berat tujuan yang dihadapi oleh Rasulullah SAW. Di tengah-tengah beliau menghadap orang-orang yang ingkar kepadanya, beliau masih terus memikirkan terhadap pengikut-pengikutnya sendiri yang tipis imannya sehingga tidak mempercayai adanya Isra’ Mi’raj, bahkan banyak dari kalangan mereka yang murtad meninggalkan agamanya. Na’udzu Billahi min Dzalik.

Di segi lain kita memperoleh pelajaran, bahwa untuk memperjuangkan agama Allah benar-benar dibutuhkan muslim-muslim yang sejati, teguh pendiriannya dan kuat keimanannya.

Dalam hal ini pengikut-pengikut Rasulullah SAW. telah diuji oleh Allah Ta’ala dengan adanya peristiwa Isra’ Mi’raj, yakni mereka mempercayainya dan malah bertambah iman ataukah mengingkari kebenarannya. Sehingga dengan demikian ibarat emas dapat kelihatan mana yang asli murni, dan mana yang imitasi, mana pengikut-pengikut Nabi yang sejati, mana yang sungguh-sungguh mendampingi Nabi, dan mana yang tidak.

Kaum muslimin jamaah Jum’ah rohimakumulloh

Halaman:

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: Tambakberas.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah