BERITA MATARAMAN - Perlu diketahui, unggah ungguh Bahasa Jawa telah dipakai turun-temurun dan memuat amanat etika dan estetika yang tinggi.
Karyenak tyasing sesami "menjaga dan menyenangkan hati sesama" begitu petuah para leluhur yang selalu menjadi pegangan masyarakat Jawa dalam pergaulan.
Bahasa Jawa menjadi sarana pergaulan yang harmonis mengedepankan tepa salira, saling menghormati, dan mengisyaratkan sopan santun bagi penuturnya.
Pilihan kata yang tepat, pancaran wajah dan senyum ramah, serta tingkah laku yang sopan santun akan membuat semua orang terpesona dan merasa dihargai.
Baca Juga: 40 Kosakata Bahasa Jawa Ngoko yang Biasa Digunakan Sehari-Hari Saat Ngobrol Bareng Orang Jawa
Baca Juga: 45 Bahasa Jawa Kromo Alus yang Sering Digunakan Sehari-Hari
Pada zaman dahulu dalam masyarakat Jawa, para orang tua sangat ketat memantau anak-anaknya dalam menerapkan unggah ungguh Bahasa Jawa.
Seiring berjalannya waktu pemakaian Bahasa Jawa tergusur oleh bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris.
Bahasa dan budaya merupakan dua aspek yang tidak terpisahkan.
Dalam bahasa tercermin bobot budaya penuturnya, termasuk nilai moral dan etikanya.
Hal tersebut sangat disadari oleh masyarakat Jawa, seperti terungkap dalam paribasan "ajining diri dumunung ana ing lathi", bahwa nilai seseorang terletak pada perkataannya.
Berbicara dengan bahasa yang sopan, suara yang halus, serta dengan unggah ungguh yang tepat akan menyenangkan hati orang yang mendengar.
Orang akan dihargai oleh orang lain bukan dari kekayaan, kedudukan atau jabatannya, tetapi karena kesantunan bahasa (unggah ungguh basa) yang dipergunakannya.
Baca Juga: Contoh Pantun Ucapan Lebaran 2022 Dalam Bahasa Jawa Sebagai Wujud Permintaan Maaf
Tidak dipungkiri, kesantunan bahasa sangat berpengaruh bagi tindak-tanduk dan sikap hormat dapat atau tingkat penanda beberapa tutur seseorang.
Ya, unggah ungguh basa Jawa adalah cara penerapan tingkat tutur Bahasa Jawa secara benar dan tepat sesuai dengan situasi, kondisi, dan orang yang dihadapi.
Sebenarnya tingkat tutur Bahasa Jawa bermaksud mengajarkan cara bersikap dan berperilaku yang baik terhadap sesama.***