50 Peribahasa Jawa dan Artinya yang Berkaitan Dengan Watak Manusia

- 16 Mei 2022, 06:56 WIB
Ilustrasi - 50 Peribahasa Jawa dan Artinya yang Berkaitan Dengan Watak Manusia
Ilustrasi - 50 Peribahasa Jawa dan Artinya yang Berkaitan Dengan Watak Manusia /Pexels/Pixabay

BERITA MATARAMAN - Inilah 50 peribahasa Jawa dan artinya yang berkaitan dengan watak manusia.

50 peribahasa Jawa berikut ini bisa dijadikan referensi ketika kamu belajar peribahasa Jawa.

Dalam buku Peribahasa Jawa Sebagai Cermin Watak, Sifat, dan Perilaku Manusia Jawa, karya Th. Sri Rahayu Prihatmi, Anhari Basuki, Trias Yusuf, Slamet Ds. yang diterbitkan Pusat Bahasa tahun 2003, dijelaskan bahwa peribahasa Jawa adalah perumpamaan, ungkapan, atau semacam pepatah, tetapi tidak menggunakan arti sesungguhnya.

Baca Juga: Moto GP Pensiunkan Nomor 46 Miliki Sang Legenda Moto GP Valentino Rossi

Dimasa generasi milenial dan generasi Z saat ini peribahasa Jawa sudah jarang dimengerti apa itu maksud dan artinya.

Agar peribahasa Jawa ini tidak punah maka Berita Mataraman.com telah mengumpulkan 50 peribahasa Jawa agar diketahui anak-anak generasi Z dan generasi mendatang.

Berikut peribahasa jawa tentang watak manusia yang bisa menjadi referensi bagi kamu. 

1. Akal budi: Akal pikiran orang tua

2. Ala lan becik iku gandhengane, kabeh kuwi saka kersane pangeran: Baik dan buruk manusia itu karena keduanya tergantung kepada Tuhan yang maha kuasa

3. Ambagaspati: Orang yang penaik darah

4. Ambaguguk nguthowaton: Orang yang memegang pendirian kuat-kuat

5. Ambalung usu: Orang yang berwatak tidak menentu, jika dalam keadaan sedang lembek ridak punya pendirian, dan sebalikya dalam keadaan keras tidak terkalahkan siapapun

6. Ambondhan tanpa ratu: Orang yang berlaku sesukanya sendiri

7. Andhap asor: Rendah hati

8. Anteng kitiran: Orang yang sangat banyak tingkah

9. Alihan gung: Orang pandai tidak memamerkan kepandaianya

10. Anggendhebog bosok: Orang jelek rupa dan bathinya

11. Apik kemripik nancang kirik: Orang yang lahirnya suci, tetapi dalamhatinya kotor

12. Awak pedhek budi ciblek: Badan dan budinya rendah

13. Basa candhala: Orang suka mencaci

14. Bebek diwuruki nglangi: Sudah pandai masih perlu diajari

15. Benceng ceweng: Orang yang ridak dapat memusatkan pikiran dan batinya

16. Beras wutah arang mulih ing takere: Barang sesuatu yang telah pindah tempat sulit dikembalikan di tempat semula

17. Berbudi bawa leksana: Orang berhati besar, kalau telah diucapkan pasti dilaksanakan

18. Bumi pinendhem: Orang yang rendah hati

19. Cabolo mangan teki: Orang bodoh melakukan pekerjaan yang tidak semestinya

20. Cangkem gatel: Orang yang suka memaki-maki ata ngerumpi

21. Cor-cor kaya wong kurang janganan: Orang yang bicara asal keluar

22. Criwis cawis: Orang yang selalu membantah perintah

23. Cina craki: Orang yang sangat kikir

24. Ciri wanci lali ginawa mati: Orang yang mempunyak kebiasaan buruk dibawa selama hidup

25. Cita wicita: Orang berhati baik bermuka baik

26. Cukeng wrengkeng: Tidak mau kalah dalam tutur kata

27. Dahwen ati open: Orang yang suka mencampuri urusan orang lain

28. Dalan gawat becik disimpangi: Orang yang sulit sebaiknya dihindari

29. Digedhongono dikuncenana tetep kaya takdire: Orang yang sudah bersandar diri pada takdir

30. Durniti ganda rasa: orang yang berkelakuan buruk pasti diketahui oleh orang lain

31. Dhayung oleh kedhung: Orang memperoleh sesuatu dengan mudah

32. Edhom sumurup ing banyu: Sulit mencari sesuatu yang tak pasti

33. Eduk sanding geni: Laki-laki yang dekat dengan perempuan lama-lama senang

34. Eyang-eyung karepe: Orang yang tidak tetap kemauanya

35. Gandhangan jago patogan: Orang yang pemberani teguh keputusan

36. Gajah alingan suket teki: Orang yang suka pura-pura, lahir dan bathinya beda, meski banyak yang mengetahui perbuatanya

37. Giri lusi, janma tan kena inginan: Orang yang kelihatanya bodoh ternyata pandai

38. Harda walepa: Orang yang kurang ajar

39. Hyang kalingga surya: Orang yang bijaksana memberi terang kepada khalayak

40. Jaka kencur: Anak laki-laki muda

41. Janma tan kena kinara kinaya ngapa: Orang tidak dapat ditebak bagaimana batinya

42. Jati katlusupan luyung: Orang baik dipengaruhi oleh orang jahat

43. Jembar segarane: Orang yang suka memaafkan orang lain

44. Jemunul kenul: Orang yang nakal

45. Jiniwit katut: Saudara walau bagaimanapun tentu akan terikut

46. Jigjang ati goyang: Orang yang dalam batinya tidak percaya tutur kata orang lain

47. Kacang tinggal lanjaran: Orang yang jahat anaknya justru baik, sebaliknya orang baik anaknya menjadi jahat

48. Kacang mangsa ninggal lanjaran: Watak anak itu tidak jauh beda dengan watak orang tuanya

49. Kadang welad: Saudara sekandung

50. Kakehan kresek: Orang yang banyak bicara

Baca Juga: Inilah Kumpulan 25 Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Wonogiri 19 Mei 2022 yang Dapat Diunduh Secara Gratis

Demikan peribahasa jawa yang berkaitan dengan watak manusia untuk dipelajari agar budaya yang adiluhung ini tidak punah. Semoga bisa bermanfaat.***

Editor: R. Nur


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini