BERITA MATARAMAN - Inilah 50 peribahasa Jawa dan artinya yang berkaitan dengan watak manusia.
50 peribahasa Jawa berikut ini bisa dijadikan referensi ketika kamu belajar peribahasa Jawa.
Dalam buku Peribahasa Jawa Sebagai Cermin Watak, Sifat, dan Perilaku Manusia Jawa, karya Th. Sri Rahayu Prihatmi, Anhari Basuki, Trias Yusuf, Slamet Ds. yang diterbitkan Pusat Bahasa tahun 2003, dijelaskan bahwa peribahasa Jawa adalah perumpamaan, ungkapan, atau semacam pepatah, tetapi tidak menggunakan arti sesungguhnya.
Baca Juga: Moto GP Pensiunkan Nomor 46 Miliki Sang Legenda Moto GP Valentino Rossi
Dimasa generasi milenial dan generasi Z saat ini peribahasa Jawa sudah jarang dimengerti apa itu maksud dan artinya.
Agar peribahasa Jawa ini tidak punah maka Berita Mataraman.com telah mengumpulkan 50 peribahasa Jawa agar diketahui anak-anak generasi Z dan generasi mendatang.
Berikut peribahasa jawa tentang watak manusia yang bisa menjadi referensi bagi kamu.
1. Akal budi: Akal pikiran orang tua
2. Ala lan becik iku gandhengane, kabeh kuwi saka kersane pangeran: Baik dan buruk manusia itu karena keduanya tergantung kepada Tuhan yang maha kuasa
3. Ambagaspati: Orang yang penaik darah
4. Ambaguguk nguthowaton: Orang yang memegang pendirian kuat-kuat
5. Ambalung usu: Orang yang berwatak tidak menentu, jika dalam keadaan sedang lembek ridak punya pendirian, dan sebalikya dalam keadaan keras tidak terkalahkan siapapun
6. Ambondhan tanpa ratu: Orang yang berlaku sesukanya sendiri
7. Andhap asor: Rendah hati
8. Anteng kitiran: Orang yang sangat banyak tingkah
9. Alihan gung: Orang pandai tidak memamerkan kepandaianya
10. Anggendhebog bosok: Orang jelek rupa dan bathinya
11. Apik kemripik nancang kirik: Orang yang lahirnya suci, tetapi dalamhatinya kotor
12. Awak pedhek budi ciblek: Badan dan budinya rendah
13. Basa candhala: Orang suka mencaci
14. Bebek diwuruki nglangi: Sudah pandai masih perlu diajari
15. Benceng ceweng: Orang yang ridak dapat memusatkan pikiran dan batinya
16. Beras wutah arang mulih ing takere: Barang sesuatu yang telah pindah tempat sulit dikembalikan di tempat semula
17. Berbudi bawa leksana: Orang berhati besar, kalau telah diucapkan pasti dilaksanakan
18. Bumi pinendhem: Orang yang rendah hati
19. Cabolo mangan teki: Orang bodoh melakukan pekerjaan yang tidak semestinya
20. Cangkem gatel: Orang yang suka memaki-maki ata ngerumpi
21. Cor-cor kaya wong kurang janganan: Orang yang bicara asal keluar
22. Criwis cawis: Orang yang selalu membantah perintah
23. Cina craki: Orang yang sangat kikir
24. Ciri wanci lali ginawa mati: Orang yang mempunyak kebiasaan buruk dibawa selama hidup
25. Cita wicita: Orang berhati baik bermuka baik
26. Cukeng wrengkeng: Tidak mau kalah dalam tutur kata
27. Dahwen ati open: Orang yang suka mencampuri urusan orang lain
28. Dalan gawat becik disimpangi: Orang yang sulit sebaiknya dihindari
29. Digedhongono dikuncenana tetep kaya takdire: Orang yang sudah bersandar diri pada takdir
30. Durniti ganda rasa: orang yang berkelakuan buruk pasti diketahui oleh orang lain
31. Dhayung oleh kedhung: Orang memperoleh sesuatu dengan mudah
32. Edhom sumurup ing banyu: Sulit mencari sesuatu yang tak pasti
33. Eduk sanding geni: Laki-laki yang dekat dengan perempuan lama-lama senang
34. Eyang-eyung karepe: Orang yang tidak tetap kemauanya
35. Gandhangan jago patogan: Orang yang pemberani teguh keputusan
36. Gajah alingan suket teki: Orang yang suka pura-pura, lahir dan bathinya beda, meski banyak yang mengetahui perbuatanya
37. Giri lusi, janma tan kena inginan: Orang yang kelihatanya bodoh ternyata pandai
38. Harda walepa: Orang yang kurang ajar
39. Hyang kalingga surya: Orang yang bijaksana memberi terang kepada khalayak
40. Jaka kencur: Anak laki-laki muda
41. Janma tan kena kinara kinaya ngapa: Orang tidak dapat ditebak bagaimana batinya
42. Jati katlusupan luyung: Orang baik dipengaruhi oleh orang jahat
43. Jembar segarane: Orang yang suka memaafkan orang lain
44. Jemunul kenul: Orang yang nakal
45. Jiniwit katut: Saudara walau bagaimanapun tentu akan terikut
46. Jigjang ati goyang: Orang yang dalam batinya tidak percaya tutur kata orang lain
47. Kacang tinggal lanjaran: Orang yang jahat anaknya justru baik, sebaliknya orang baik anaknya menjadi jahat
48. Kacang mangsa ninggal lanjaran: Watak anak itu tidak jauh beda dengan watak orang tuanya
49. Kadang welad: Saudara sekandung
50. Kakehan kresek: Orang yang banyak bicara
Demikan peribahasa jawa yang berkaitan dengan watak manusia untuk dipelajari agar budaya yang adiluhung ini tidak punah. Semoga bisa bermanfaat.***