Tak Perlu Panik, Menkes Beri 4 Langkah Penanganan Hepatitis Akut

- 10 Mei 2022, 18:51 WIB
Ilustrasi Menkes Beri 4 Langkah Penanganan Hepatitis Akut
Ilustrasi Menkes Beri 4 Langkah Penanganan Hepatitis Akut /Foto/Ilustrasi/Reuters

BERITA MATARAMAN - Informasi mengenai masuknya penyakit hepatitis akut di Indonesia baru-baru ini membuat gempar publik.

Kabar merebaknya penyakit hepatitis akut tersebut menimbulkan kepanikan masyarakat khususnya bagi mereka yang kini memiliki anak kecil.

Pasalnya, pemerintah Indonesia pun secara resmi telah melaporkan terdapat tiga orang anak yang meninggal dunia akibat penyakit hepatitis akut yang terjadi pada 16-30 April 2022.

Kini, pemerintah juga masih terus melakukan evaluasi sejauh mana perkembangan penyakit hepatitis akut di Indonesia.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak panik di tengah situasi demikian. Dengan langkah penanganan yang tepat, penyakit hepatitis akut ini tentu dapat dikendalikan.

Baca Juga: Endemi adalah Penyakit yang Muncul dan Selalu Ada di Daerah Tertentu, Lantas Apa Bedanya Dengan Pandemi?

Sementara itu, jika ditelusuri pada keterangan resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia nyatanya penyakit hepatitis akut berat ini belum diketahui penyebabnya. Banyak dari kita lebih megenalnya dengan sebutan penyakit hepatitis 'misterius' sebab hingga saat ini penyakit tersebut bukan golongan penyakit yang ditimbulkan virus peyebab Hepatitis A, B, C, D dan E.

Penyakit hepatitis akut pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Tiga hari berselang, tiga negara lain juga melaporkan kasus serupa.

Pada 15 April 2022, World Health Organization (WHO) bergerak cepat menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasusnya pun kian berkembang, hingga 21 April 2022 dilaporkan lebih dari 170 kasus di 12 negara.

Dokter Spesialis Anak, Ahli Gastrohepatologi RSCM FKUI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) meuturkan bahwa penyakit hepatitis akut berat ini terjadi pada anak kisaran usia satu bulan hingga enam belas tahun.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan kenali gejala-gejala awal hepatitis akut. Jika muncul gejala awal, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutannya baru muncul," ujar dr. Hanifah.

Baca Juga: Ijazah Sholawat Tolak Balak Habib Luthfi bin Yahya agar Terhindar dari Penyakit Terutama Covid-19

Gejala awal hepatitis akut sendiri seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan. Sedangkan untuk gejala lanjutannya ialah air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang disertai penurunan kesadaran.

Langkah penanganan yang tepat, pertama Anda harus mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan demam ringan. Kedua, jika memang gejala awal sudah muncul maka jangan panik dan segera bawa pasien menuju puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

Langkah ketiga, jangan sampai menunggu gejala lanjutan seperti kulit dan mata menguning. Terakhir, jika terjadi penurunan kesadaran segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU Anak.

Dua langkah antisipasi yang dapat dilakukan yakni melalui saluran cerna dan saluran napas. Jika melalui saluran cerna, dapat dilakukan dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak berganti alat makan dengan yang lain, menghindari kontak dengan orang sakit dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.

Sementara untuk langkah antisipasi melalui saluran napas seperti mengurangi mobilitas, menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dengan orang lain serta menghindari kerumunan.***

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x