Respon Usul Buya Syafii, Polri: Rekrutmen Kalangan Santri Sejak 2017

2 Desember 2021, 17:15 WIB
Polri Respon Pernyataan Buya Syafii yang mengusulkan agar polri merekrut santri /Taufiq/Polri

BERITA MATARAMAN - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merespon usulan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif atau dikenal Buya Syafii yang meminta Polri merekrut santri berkualitas dalam pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).

Polri mengklaim telah konsisten membuka rekrutmen anggota Polri dari kalngan pesantren, dan hafiz Alquran sejak tahun 2017.

Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo bahwa Polri dari tahun 2017 sampai sekarang telah merekrut anggota Polri dari Perwira sampai Bintatara dari kalangan santri, hafiz Quran, juara MTQ dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi.

"Sesuai kebijakan Kapolri pola rekrutmen tersebut akan terus dilaksanakan oleh Polri," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12/2021).

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, sejak tahun 2017 sampai sekarang sudah ada 44 santri mengikuti pendidikan Bintara dan 47 santri mengikuti pendidikan Perwira.

Bahkan Tahun 2020/2021 ini 55 hafiz Alquran, 1 Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) dan 9 Musabaqah Mutawatil Quran (MTQ) telah mengikuti perekrutan Polri.

Dedi juga menambahkan, ada 77 orang dari berbagai provinsi yang mengikuti rekrutmen Bintara Berkomptensi Khusus (Bakomsus) agama.

Baca Juga: Polres Blitar Berikan Edukasi dan Vaksinasi Kepada Puluhan Anak Jalanan

Sebelumnya, Buya Syafii memberikan usulan kepada Polri agar merekrut santri berkualitas untuk bergabung dalam pendidikan Akpol.

Usulan Buya tersebut berupa video yang diunggah oleh akun Twitter @budhihermanto. Dalam video itu, Buya menilai rekrutmen dari kalangan santri akan mempermudah polisi dalam menangani radikalisme.

"Saya Ahmad Syafi'i Ma'arif salah seorang warga negara yang sudah berusia 80-an. Dengan ini berharap kepada pihak kepolisian, terutama Kapolri dan jajarannya, untuk merekrut para santri menjadi Akpol," kata Buya Safi'i dikutip dari penggalan video tersebut, Selasa (30/11).

Cendekiawan muslim tersebut menilai tidak perlu banyak santri yang rekrut, sedikit asal benar-benar berkualitas. Ia menilai hal ini dapat mempemudah polisi dalam menumpas kelompok radikal. "Kalau polisi mengerti agama, mengerti bahasa mereka, akan lebih mudah," ucapnya. ***

Editor: Taufiqurrohman

Tags

Terkini

Terpopuler