Khutbah Jumat PDF Tema Mujaharah dan Bahayanya Dalam Islam Judul yang Cocok Untuk Kondisi Masyarakat Sekarang

- 25 Agustus 2022, 12:27 WIB
Rekomendasi Teks Khutbah Jumat 26 Agustus 2022, Tema cocok untuk sekarang
Rekomendasi Teks Khutbah Jumat 26 Agustus 2022, Tema cocok untuk sekarang /Pixabay

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ، إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ”

Dan selama pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) tidak berhukum dengan Kitabullah (al-Qur’an) dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah (syariat Islam), kecuali Allah akan menjadikan mereka saling bertikai satu sama lain.”

[Hadits riwayat Imam Ibnu Majah hal. 432 no.4019, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Shahih Al-Jaami’ Ash-Shaghir 2/1321 no. 7978].

Kondisi Pengecualian Mujaharah

Jamaah Jumat rahimakumullah.

Ada keadaan yang membolehkan seseorang untuk memberitahukan maksiat yang telah dia lakukan kepada seseorang. Para Ahli ilmu telah menetapkan bahwa memberitahukan maksiat untuk sebuah maslahat adalah tidak tercela.

Di dalam kitab Faidhul Qadir disebutkan, Imam an-Nawawi rahimahullah, berkata,” Dimakruhkan bagi orang yang telah melakukan maksiat untuk memberi tahu orang lain tentang hal itu, meskipun hanya satu orang saja. Yang mesti dilakukan adalah dia berhenti, menyesal, dan bertekad untuk tidak melakukan lagi.

Bila dia memberitahukan maksiat tersebut kepada gurunya atau yang semisalnya yang diharapkan dari pemberitahuannya tersebut dia akan mengajarinya jalan keluar dari maksiat tadi atau apa yang bisa menyelamatkan dirinya dari terjerumus kedalam maksiat yang semisal dengannya atau memberitahunya sebab yang bisa menjerumuskannya ke dalamnya atau dia akan mendoakannya dan yang semisalnya maka hal itu baik. Yang dimakruhkan adalah tidak adanya maslahat.

Hujjah atau dasar dari kesimpulan para ulama tersebut sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Muhammad bin Shalih al Munajjid, adalah adanya orang yang menghadap kepada Rasulullah ﷺ dan memberitahunya bahwa dirinya telah bersetubuh dengan istrinya di siang hari Ramadhan, dengan tujuan agar Rasulullah ﷺ memberinya jalan keluar dari masalah tersebut dan Rasulullah ﷺ tidak mengingkari perbuatan sahabat yang menceritakan pelanggaran syariat tersebut.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2600) dan Muslim (1111) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,” “Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata, “Saya telah binasa!” Beliau bertanya, ”Ada apa dengan dirimu?” Dia menjawab, “Saya telah berhubungan intim dengan istri di (waktu siang hari) bulan Ramadhan,”

Halaman:

Editor: Taufiqurrohman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x