Simak Contoh Khutbah Singkat Sholat Idul Adha 1443 H: Hakikat Pengorbanan di Masa Pandemi

- 9 Juli 2022, 11:00 WIB
Simak Contoh Khutbah Singkat Sholat Idul Adha 1443 H: Hakikat Pengorbanan di Masa Pandemi
Simak Contoh Khutbah Singkat Sholat Idul Adha 1443 H: Hakikat Pengorbanan di Masa Pandemi /Ilustrasi: Suhail Suri/Pixabay

عن ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء. (روى البخاري في صحيح)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada beramal di hari-hari ini --maksudnya hari-hari yang sepuluh. Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, walaupun jihad fi sabililah? Beliau menjawab: Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali seseorang yang keluar rumah dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu dari harta yang dikeluarkannya itu dia tidak membawa pulang lagi suatu apapun.” (HR.Al-Bukhari)

Hadits ini menggambarkan betapa mulianya seseorang yang mau berkorban dengan mengulurkan apa yang dimilikinya untuk orang lain pada 10 hari awal bulan Zulhijjah yang terhitung berakhir pada saat kita merayakan Idul Adha. Dalam al-Quran Surat al-Kautsar ayat 2 juga dijelaskan:

 فصل لربك وانحر 

Artinya: lalu sembahlah Tuhan-mu dan berkurbanlah kamu!

Hewan kurban yang kita sembelih dan daging kurban yang kita bagi-bagikan pada dasarnya adalah bentuk ketaatan kita menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, yaitu yang disebut dengan takwa. Allah Swt dalam Al-Qur'an Surat al-Hajj ayat 37 berfirman:

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ

ۚArtinya: Allah tidak menerima dagingnya dan darahnya melainkan dari kurban itu Dia menerima taqwa dari kalian.

Seseorang yang berkurban sama halnya ia membuang jauh-jauh tabiat buruknya, sikap egoisnya, keserakahannya dan lain sebagainya. Orang yang mampu melakukan itu maka dirinya menjadi pribadi mulia sebagaimana ciri-ciri orang bertakwa.

Mudah-mudahan kita ummat Islam semua memiliki kepribadian mulia seperti itu.

Halaman:

Editor: R. Nur

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah