Inilah Ketentuan, Keutamaan dan Amalan Bulan Dzulhijjah, Buya Yahya: Selain Puasa, Bersilaturahim dan Tahlil

- 29 Juni 2022, 12:00 WIB
Buya Yahya menjelaskan beberapa amalan dan keutamaan bulan dzulhijjah selain melakukan puasa
Buya Yahya menjelaskan beberapa amalan dan keutamaan bulan dzulhijjah selain melakukan puasa /tangkap layar/you tube/AlbahjaTV

BERITA MATARAMAN - Dalam artikel ini, akan diulas mengenai ketentuan dan keutamaan puasa Dzulhijjah menurut Buya Yahya.
 
Ketentuan dan keutamaan puasa Dzulhijjah ini disampaikan Buya Yahya dalam video YouTube Al Bahjah TV yang diunggah pada 12 Agustus 2018.
 
Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengutip sebuah hadits yang sangat masyhur mengenai amalan dan keutamaan puasa Dzulhijjah ini.
 
 
Dalam penjelasan Buya Yahya tersebut, selain keutamaan puasa Dzulhijjah juga terdapat amalan-amalan lain seperti memperbanyak berdzikir, memperbanyak sedekah, memperbanyak taubat, memperbanyak amal shalih, menjalankan ibadah kurban di hari raya Idul Adha, tidak memotong kuku dan rambut bagi orang yang yang berkurban serta menunaikan sholat Idul Adha dan mendengarkan khutbah.
 
Hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan amalan di bulan Dzulhijjah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari. 
 
Berikut ini haditsnya:
"Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.“ (HR. Bukhari).
 
Dari hadits tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa karena begitu mulia dan istimewanya bulan Dzulhijjah ini hingga melebihi pahala orang yang berjihad. Kecuali orang yang berjihad tersebut tidak kembali dengan membawa apapu. 
 
Semua hartanya habis untuk berjihad dan dirinya tidak kembali (syahid di jalan Allah).
 

Buya Yahya juga mengatakan, bahwa 10 hari awal pada bulan Dzulhijjah ini bahkan lebih baik dan mulia dibandingkan 10 hari terakhir bulan Ramadhan (jika tidak ada malam Lailatul Qadar).
 
Puasa Dzulhijjah sendiri dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga menjelang Idul Adha.
Sebagai informasi, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah dimulai pada tanggal 30 Juni 2022.

Sedangkan NU jatuh pada 1 Juli dan masih menunggu sidang penetapan resminya (sidang isbat).
Keutamaan puasa Dzulhijjah, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim adalah seperti menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

Puasa Dzulhijjah ini dilaksanakan pada tanggal 1 hingga tanggal 7 pada bulan Dzulhijjah. Adapun tanggal 8 dan 9 adalah puasa Tarwiyah dan Arafah.
 
Puasa Dzulhijjah harus disertai niat pada malam harinya. Niat tersebut dilakukan mulai matahari tenggelam (maghrib) hingga sebelum terbit fajar.
 
 
Berikut niat puasa Dzulhijjah

نَوَيْت صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تعالي
Nawaitu shouma syahri dzilhijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.
 
Buya Yahya juga menjelaskan mengenai keutamaan dalam bulan Dzulhijjah tersebut selain puasa juga dianjurkan untuk melakukan sholat hari raya Idul Adha.
 
Dalam sholat Idul Adha, dianjurkan untuk berjamaah. Namun jika tidak bisa, sholat Idul Adha ini dilakukan sendiri juga tidak apa-apa.
 
Selain itu juga, dianjurkan untuk bersilaturrahim, memperbanyak membaca tahlil, tasbih dan takbir.
 
Demikian ketentuan dan keutamaan bulan Dzulhijjah, termasuk puasa Dzulhijjah menurut Buya Yahya yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Semoga bermanfaat.*** 

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x