Syarat Kurban Idul Adha yang Benar Menurut Gus Baha

- 29 Juni 2022, 08:00 WIB
Syarat Kurban Idul Adha yang Benar Menurut Gus Baha
Syarat Kurban Idul Adha yang Benar Menurut Gus Baha /Gus Baha

BERITA MATARAMAN – Idul Adha 2022, akan segera tiba. Banyak dari kita selaku umat islam yang ingin berkurban, tapi banyak yang keliru akan syarat kurban itu sendiri. Artikel ini akan membahas tentang syarat kurban idul adha yang benar menurut Gus Baha.

Gus Baha yang memiliki nama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim merupakan tokoh ulama NU yang sangat disegani dan dihormati oleh banyak kalangan.

Dalam sebuah video pengajian yang diunggah pada channel Youtube, Gus Baha menjelaskan tentang syarat kurban idul adha yang benar, karena banyak kekeliruan yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Cancer, Leo Hari Ini 29 Juni 2022, Suasana Hati Anda Sedang Menghakimi Hari Ini

Menurut Gus Baha, pengertian lain dari Idul Adha adalah yaumu aklin wa syurbin atau hari untuk makan-makan dan minum-minuman yang halal, dan semua orang dari kalangan manapun harus merasakannya.

Udhiyah atau kurban menurut Gus Baha memang harus kambing yang berusia satu tahun, atau sapi yang berusia dua tahun dan ditandai dengan giginya.

Kembali Gus Baha memberikan pendapat bahwa setiap tanggal 10 Dzulhijjah, masyarakat diperbolehkan menyembelih hewan apapun asal halal, kecuali tikus dan hewan yang tidak diperbolehkan lainnya.

“Ibnu Abbas itu kalau setiap tanggal 10 nyembelik pitik atau ayam. Hal ini agar bisa menghilangkan tomak.” Ucap Gus Baha.

Baca Juga: Sinopsis Cafe Minamdang, Drama Korea Terbaru Seo In Guk yang Berperan Sebagai Peramal atau Dukun Palsu.

Sering kali masyarakat Indonesia salah kaprah, apabila Idul Adha tiba, ketika mereka ingin berkurban tetapi tidak memiliki kambing atau sapi, akhirnya mereka tidak berkurban. Hal ini yang menurut Gus Baha adalah salah.

“kebanyakan orang jawa itu kalau gak punya kambing ya gak nyembelih sama sekali, akhirnya tomak. Kalau gak kebagian daging dari panitia, nanti panitia disalahin. Ini yang keliru. ” Ungkap Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan sebuah kaidah fiqh yang berbunyi “Maa laa yudroku kulluhu laa yutroku kulluhu”, yang memiliki artian sesuatu yang tidak bisa dihasilkan atau dilakukan, janganlah atau tidaklah boleh meninggalkannya secara keseluruhan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Scorpio, Virgo, Rabu 29 Juni 2022, Kondisi Keuangan Meningkat

“ini kaidah fiqh yang diambil dari hadist, yang maksudnya adalah kalau tidak bisa membeli kambing karena melarat, maka belilah kambing 1 kg, atau sembelih ayam, lele, dan lainnya asal gak tikus, dan niatkan sebagai mayoran.” Ungkap Gus Baha.

Hal ini dilakukan tentu saja agar kita tidak tomak, tidak berharap pada pemberian orang lain yang berkurban. Kita juga diharuskan turut andil dalam merayakan Idul Adha atau hari makan-makan bagi umat islam.

Gus Baha memberi contoh, seperti halnya orang yang memiliki hutang sebanyak sepuluh juta, tetapi ia baru bisa membayar satu juta, tentu itu diperbolehkan, dan membuat senang mereka yang dihutangi.

“Misal gak bisa ideal, ya jangan enggak melakukan sama sekali.” Pungkas Gus Baha.***

Editor: R. Nur


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah