Renungan Lebaran, Menilik Makna Idul Fitri: Kembali Suci, Sebagaimana Bayi yang Baru Lahir

- 10 Mei 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi renungan makna Idul Fitri 2022
Ilustrasi renungan makna Idul Fitri 2022 /Pixabay.com/mufidpwt

Satu pihak berkata, ‘Ana fathar tuhu’. Ibnu Abbas memahami bahwa kata ini digunakan untuk penciptaan atau awal kejadian.

Adapun kata ‘Fitrah’ yang biasanya dilekatkan dengan manusia, adalah kejadiannya sejak semula atau bawaan lahir.

Sesuai dengan yang dimaksudkan dengan kata Fitrah Manusia, di dalam al-Qur’an diterangkan pada QS. Ar Ruum ayat 30,

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) firah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Baca Juga: Contoh Pantun Ucapan Lebaran 2022 Dalam Bahasa Jawa Sebagai Wujud Permintaan Maaf

Jika merujuk kepada pengertian fitrah pada ayat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manusia sejak awal kejadiannya telah membawa potensi untuk beragama yang lurus/agama tauhid.

Selanjutnya, fitrah ini juga dapat dimaknasi dengan penciptaan (khalq).
Sehubungan dengan ayat di atas, Muhammad bin Asyur mengemukakan bahwa, “Fitrah adalah bentuk dan sistem yang diwujudkan Allah pada setiap makhluk”.

Fitrah yang yang berkaitan dengan manusia adalah apa yang diciptakan Allah pada manusia yang berkaitan dengan jasmani dan akalnya (ruh).

Dengan demikian, makna Idul Fitri sesungguhnya adalah kembalinya manusia kepada keadaanya semula, atau keterbebasannya dari segala macam dosa dan noda, sehingga ia berada dalam kesuciannya kembali. Ibarat bayi yang baru lahir dari perut ibunya.

Demikian penjelasan singkat mengenai makna Idul Fitri yang acapkali kita ucapkan namun masih kurang begitu paham maknanya. Semoga bermanfaat.***

Halaman:

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: Buku Rahasia Ibadah Ramadhan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah