Meski sudah dilarang memanggil kyai, utusan tersebut tetap meminta dengan sebutan kyai.
“Begini kyai, panjenengan diminta baca doa sekaligus menentukan arah kiblat atas masjid yang dibangun warga kami.”
“Saya sudah menjelaskan, Pak. Saya ini bukan kyai. Saya hanya penjual tempe kok malah diminta doa,” jawab Kyai Muhsin yang masih menyembunyikan identitas dirinya.
“Mbah Hamid Pasuruan yang minta panjenengan, Kyai!”
“Lho! Panjenengan sudah sowan Mbah Hamid, to?" Jawab Kyai Muhsin dengan kaget.
“Iya, Kyai. Mbah Hamid Pasuruan yang menyuruh kami untuk mencari panjenengan.”
Mendengar nama Mbah Hamid Pasuruan disebut, akhirnya Kyai Muhsin menuruti permintaan warga Bululawang Malang tersebut.
Demikian itulah kisah kewalian Kyai Muhsin Bululawang Malang yang dibongkar oleh Mbah Hamid Pasuruan. Kisah ini dilansir Mataraman.Pikiran-Rakyat.com dari saluran Youtube A’az Ibad.***
Artikel Rekomendasi