“Nah, kalau sudah ada yang nanggung gini enggak apa-apa sampean mau i'tikaf, mau ibadah enggak apa-apa,” si Imam merasa lega atas jawaban tersebut.
Baca Juga: Habib Luthfi: Orang yang Berwudhu Dikeluarkan Dosa-dosanya, Itu Jaminan Nabi Muhammad SAW
“Waihaq! hai Imam, sunggun celaka engkau,” kata si ahli ibadah dengan tajam.
“Kenapa?” tanya Imam.
“Tidak sepantasnya engkau ada di mihrab untuk menjadi Imamnya kaum muslimin,” tutur si ahli ibadah itu.
Baca Juga: Wudhu Ternyata Bisa Memperluas Wawasan, Ini Penjelasan Habib Luthfi
“Apa salahku?” si Imam binggung apa kesalahannya.
“Salahmu ketika engkau bertanya kepadaku ‘siapa yang nanggung rezekimu, aku jawab Allah, kamu enggak yakin’. Tapi Ketika ada orang yang punya toko menanggung saya, kamu katakan la kalau itu enggak apa-apa. Kamu lebih bersandar dengan makhluk, enggak bersandar dengan khaliq. Maaf wahai Imam, semua sholatku di belakangmu selama berapa bulan di sini aku akan mengqodhonya, karena saya tidak menjadi makmum seorang yang tidak berkeyakinan kepada Allah,” katanya.
Baca Juga: Habib Luthfi Sebut Wudhu Bisa Hilangkan Akuisme atau Keakuan, Berikut Penjelasannya
Mendengar perkataan orang tersebut si Imam menangis tersedu-sedu. Ia baru menyadari kesalahannya.
Artikel Rekomendasi