“Ya udah kalau gitu insyaallah saya akan cari kerja,” kata si ahli ibadah.
“Kalau sampean enggak cari kerja, enggak saya bolehkan di Masjid ini, saya usir,” kata sang Imam lagi.
Selang tiga hari setelahnya, si Imam terkejut karena mendapati orang tersebut rutin i'tikaf dan sholat berjamaah di Masjid lagi.
Sesuai perkataan sebelumnya, si Imam lalu menanyai lagi ke laki-laki tersebut apakah sudah mendapat pekerjaan seperti yang disarankannya.
“Mas maaf, anda sudah kerja atau belum?” tanya Imam.
“Belum,” jawab si ahli ibadah.
“Anda masih mau i'tikaf di sini?” si Imam mulai mencecar pertanyaan lagi.
“Iya maaf, (tapi) nanti dulu. Saya kemarin mau kerja, saya sudah daftar untuk jadi pegawai enggak tahunya bosnya berkata ‘mas, sampean enggak usah kerja, tapi saya tanggung bulanannya, jadi sampean enggak usah kerja… Wes nggak usah kerjo tak ke’i rong juta wes kono ndek Masjid iktikaf ngaji’,” jawab laki-laki tersebut.
Artikel Rekomendasi