Ulama ini memiliki nama lain Dewo Agung Pranoto Kusumo tau Ki Ageng Mbarat.
Ia dijuluki Ki Ageng Mbarat karena menjabat sebagai Bupati Mbarat, suatu daerah yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Magetan.
Dikisahkan, ketika pembangunan Masjid Agung Demak dimulai, Syekh Sulukhi bersama Temenggung Singo Lawean, Demang Sukaten, Abdul Sa'i, Yusak, dan Jalal Abdulsari diberi tugas khusus untuk mencari perbekalan atau material.
Untuk menunaikan tugas ini, Dewo Agung Pranoto Kusumo menjalaninya dengan lampah sulukh yang berarti jalan sulukh atau tirakatan.
Hal inilah yang membuat Dewo Agung Pranoto Kusumo dikenal dengan nama Syekh Sulukhi.
Baca Juga: TERBARU Link Twibbon Dies Natalis STKIP PGRI Nganjuk Ke 44 diperingati 12 Maret 2022
Baca Juga: Angka Kejahatan di Nganjuk Disebut Menurun, Kapolres: Ini Karena Ada Program Polisi Belajar
Kirim Material Lewat Sungai
Singkat cerita, sampailah Syekh Sulukhi di daerah yang saat ini dikenal dengan nama Wilangan.
Di tempat ini, Syekh Sulukhi mengumpulan sejumlah perbekalan material dalam jumlah yang disebut tak terbatas.
Artikel Rekomendasi