Naskah Kultum Ramadhan Singkat tentang Bijaksana Membelanjakan Harta

24 Maret 2022, 19:00 WIB
Naskah Kultum Ramadhan tentang Bijaksana Membelanjakan Harta /pexels.com/Pixabay.

BERITA MATARAMAN – Berikut ini naskah kultum Ramadhan singkat tentang harta, tepatnya bijaksana dalam membelanjakan harta.

Naskah kultum Ramadhan ini bisa dijadikan bahan materi untuk disampaikan dalam acara pengajian Ramadhan sebelum sholat tarawih.

Selain singkat, naskah kultum Ramadhan berikut ini juga berisi dan penuh dengan pesan-pesan kebijaksanaan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan PDF, Download Kumpulan Materi Ceramah Pengajian Ramadhan

Sebagai informasi, kultum Ramadhan ini ditulis oleh Dr. Setiawan Bin Lahuri, Lc. M.A., dalam Bahasa Arab dan pernah disampaikan di Masjid Jami’ Universitas Darussalam Gontor.

Agar lebih mudah tersebar dan dapat dipahami banyak orang, oleh penerjemah, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Langsung saja, inilah naskah Kultum Ramadhan singkat tentang bijaksana dalam membelanjakan harta.

Kultum Singkat tentang Harta: Bijaksana dalam Konsumsi

Seorang muslim harus bijaksana dalam membelanjakan harta. Dalam Surat Al-Furqan (25) ayat 67 Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmāDan

Artinya: (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,

Keteladanan Rasulullah SAW dalam harta dapat kita lihat dari beberapa kehidupan beliau. Beliau hidup dengan sederhana, tidak berlebihan dan bermewah-mewahan, namun juga tidak kikir dan miskin papa.

Dalam sebuah hadits hasan, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW biasa tidur dengan menggunakan tikar.

عن عبد الله بن مسعود قال: نام ر سول الله صلى الله عليه و سلم على حصير فقام وقد أثر في جنبه، فقلنا: يا رسول الله، لو اتخذنا لك وطاء، فقال:”ما لي و للدنيا، ما أنا في الدنيا إلا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح و تركها

Artinya: “Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata: “Suatu hari Rasulullah tidur beralaskan tikar, kemudian beliau terjaga dan terlihat bekas tikar di sampingnya, kami pun bertanya: “Wahai baginda Rasul bagaimana menurut anda jika kami membuatkan anda kasur?” Rasulullah pun menjawab, “Apa urusanku dengan dunia?! Aku hidup di dunia hanya seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, yang kemudian ia beranjak pergi meninggalkan pohon tersebut” (HR. Tirmidzi)

Dalam Riyad As-Salihin, kita dapat menemukan riwayat tentang kesederhanaan Rasulullah SAW:

وعن أبي سعيد المقبري عن أبي هريرة رضي الله عنه، أنه مر بقوم بين أيديهم شاة مصلية، فدعوه فأبي أن يأكل، وقال‏:‏ خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم من الدنيا ولم يشبع من خبز الشعير‏.‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏

Artinya: “Abu Hurairah R.A. berkata bahwa suatu hari ia melintas di depan beberapa orang yang memiliki kambing panggang. Mereka mengajaknya (untuk makan), namun dia menolaknya sembari mengatakan, “Rasulullah (SAW) meninggalkan dunia dan beliau belum pernah kenyang memakan roti gandum” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Semoga kita dapat meneladi kebijaksanaan dan kesederhanaan Rasulullah SAW dalam kehidupannya.

Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan Bahasa Jawa Singkat, Keberkahan Makan Sahur

Demikian naskah kultum Ramadhan singkat tentang harta.***

 

Editor: R. Nur

Sumber: Unida Gontor

Tags

Terkini

Terpopuler