Benarkah Pesawat Garuda Indonesia Kecelakaan di Iran Menyebabkan 412 Korban Jiwa? Berikut Penjelasannya

13 Januari 2022, 21:58 WIB
Video viral menunjukkan pesawat Garuda Indonesia kecelakaan di Iran. /Tangkapan layar/Turn Back Hoax/

BERITA MATARAMAN - Pesawat Garuda Indonesia dikabarkan mengalami Kecelakaan di Iran.

Kecelakaan Pesawat Garuda Indonesia juga dikabarkan telah menyebabkan 412 korban jiwa.

Kabar kecelakaan pesawat tersebut viral di media sosial terutama Twitter dan YouTube.

Baca Juga: Benarkah Najwa Shihab Tutup Usia atau Meninggal Dunia? Cek Fakta Kebenarannya

Narasi dalam video pesawat Garuda kecelakaan tersebut adalah sebagai berikut ini:

"Insiden Garuda Indonesia di Iran. Semoga semua baik2,saja."

Sontak postingan @AndiPitopang6 tersebut menuai tanggapan dari berbagai pihak, apakah kabar tersebut benar? Berikut adalah penelusurannya.

Sumber video asli diambil dari kanal YouTube Bopbibun pada 2 Mei 2020. Video yang berdurasi 7 menit 13 detik itu tampak ada pesawat dengan nama Garuda Indonesa terjatuh, tepatnya pada menit ke-5 detik ke-9 hingga menit ke-6 detik ke-23.

Dalam akun instagram @jalahoaks pada 13 Januari 2022, menyebutkan jika video tersebut berasal dari unggahan YouTube permainan X-Plane 11 Fight Simulator.

Sementara dikutip dari situs cek fakta Turnbachoax.id memastikan bahwa narasi konten di twitter tersebut sebagai konten menyesatkan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra juga telah memastikan bahwa kabar tersebut adalah palsu.

Jadi kesimpulanannya: Klaim yang memperlihatkan pesawat Garuda tersebut nyungsep di Iran, dan menewaskan 412 Korban Jiwa adalah salah atau hoax. Faktanya, video tersebut dalah video simulasi.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan).

Misleading content adalah memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, kemudian diedit atau dikasih narasi yang tidak ada hubungan dengan konteks aslinya.

Demikian fakta kebenaran pesawat Garuda Indonesia mengalami kecelakaan di Iran adalah hoax.***

Editor: Taufiqurrohman

Tags

Terkini

Terpopuler