Baca Juga: Lirik Nadhom Asmaul Husna Bismillahi Badana Wal Khamdu Lirabbina Arab Latin dan Artinya
Beruntungnya, hasil analisis dari Kementerian Kesehatan pun menginformasikan bahwa PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia.
Hal ini mengartikan, bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hanya terjadi pada hewan. Resiko penularannya pun hanya menular antara hewan satu dengan yang lain, bukan pada hewan ke manusia.
Sementara daging dan susu hewan tersebut dapat dikonsumsi seperti pada umumnya dengan syarat harus dimasak dengan benar dan dipastikan matang sempurna.
Lalu, untuk mengenali hewan ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), seperti apa informasinya?
Gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Hewan yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terdapat lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan teracak/kuku hewan yang terinfeksi.
Beberapa hewan tidak mampu berjalan (pincang) disertai air liur berlebihan yang berujung hilangnya nafsu makan.
Tingkat keparahan gejala tersebut akan tergantung pada strain virus, dosis paparan, usia, spesies hewan, dan kekebalan inang dengan masa inkubasi 1-14 hari.
Pada hewan yang masih anak-anak/muda memiliki presentase kematian 20 persen lebih tinggi dari pada hewan dewasa yang hanya memiliki presentase kematian 1-5 persen.
Artikel Rekomendasi