3 Peristiwa Penting di Bulan Dzulqadah Pada Masa Nabi Muhammad Yang Perlu Umat Muslim Ketahui

Dari Aisyah radliallahu anha, ia berkata; Ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam kembali dari perang Khandaq, setelah beliau meletakkan senjata dan mandi, malaikat Jibril alaihis salam datang menemui beliau seraya berkata: "Apakah anda hendak meletakan senjata? Demi Allah kami tidak akan meletakkannya. Keluarlah anda (untuk memerangi) mereka." Beliau bertanya: "Kemana?" Jibril menjawab: "Kesana." Jibril memberi isyarat (untuk pergi memerangi) Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam berangkat menyerbu mereka." (HR. Bukhari)

Peperangan ini terjadi pada bulan Dzulqodah tahun ke lima Hijriyan dan pengepungan berjalan selama dua puluh lima hari.

Allah menurunkan beberapa ayat mengenai perang Ahzab dan Quraizhah dalam surah Al Ahzab yang menejalskan keadaan orang-orang mukmin dan munafik, kemudian kehinaan yang diderita pasukan musuh dan kesudahan pengkhianatan para ahli kitab.

Baca Juga: Kesaksian Ridwan Kamil: Maha Besar Allah, Jasad Eril Utuh dan Tercium Bau Wangi Daun Eucalyptus

Perjanjian Hudaibiyah

Perjanjian Hudaibiyah merupakan awal takluknya Makah terhadap kaum muslimin setelah 6 tahun umat muslim tidak bisa mengunjungi Ka’bah.

Perjanjian tersebut tepat dilakukan pada hari Senin tanggal 1 bulan Dzulqa’dah tahun ketujuh (ada yang mengatakan tahun keenam) hijriah.

Berangkatlah Rasulullah bersama 1400 orang sahabat tanpa membawa senjata perang.

Setibanya di Dzulhulaifah hewan qurban dikalungi tali dan diberi tanda, beliau juga mengenakan pakaian ihram, agar orang-orang tidak menyerang.

Karena tujuannya bukan untuk perang, akhirnya Rasulullah dan kafir Quraisy membuat kesepakatan damai, yang kemudian dikenal dengan istilah suluh hudaibiyah, yaitu perjanjian damai antara umat Islam dan kafir Quraisy yang berlangsung di Hudaibiyah pada tahun ketujuh hijriah.