Penjelasan ini merujuk pada HR Bukhari-Muslim berikut ini:
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya, “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).
Asal Usul Ayyamul Bidh
Dalam kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari’, dijelaskan bahwa amalan ini dinamai Ayyamul Bidh karena berkaitan dengan kisah Nabi Adam AS.
Baca Juga: Imam Masjid Ini Menangis Tersedu-sedu, Menyesal Karena Telah Menegur Jamaahnya Karena Perkara Ini
Baca Juga: Sesal Imam Masjid Tegur Jamaah Karena Hal Ini, Berujung Tangis Penyesalan
Dalam sebuah Riwayat Ibnu Abbas, disebutkan bahwa ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi sekujur tubuhnya terbakar oleh Matahari.
Hal itu menyebabkan tubuh Nabi Adam AS menjadi gosong.
Setelahnya, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Adam AS untuk berpuasa selama tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriyah.
Artikel Rekomendasi