Contoh Teks Khutbah Idul Adha 1443 H Singkat, Kurban Untuk Mendidik Sikap Dermawan

7 Juli 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi khutbah jumat tentang idul adha atau ibadah kurban /Pixabay/mufidpwt

BERITA MATARAMAN - Berikut ini redaksi sajikan contoh teks khutbah Jumat Idul Adha 1443 H yang cocok untuk dikumandangkan pada Jumat 8 Juli 2022.

Dalam contoh teks khutbah Jumat singkat Idul Adha 1443 H ini, akan diterangkan mengenai hikmah kurban yang bisa mendidik manusia menjadi seorang yang dermawan. Pada contoh teks singkat Idul Adha 1443 H, cocok Anda bawakan yang kebetulan diberi tugas takmir masjid untuk menjadi khutbah saat hari raya Idul Adha.

Contoh teks khutbah Jumat Idul Adha ini, selain cocok karena berkaitan dengan Idul Adha 1443, juga diberikan secara singkat atau tidak terlalu panjang.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bahasa Jawa 8 Juli 2022, Wulan Besar: Tawaran Mapinten Amal Kesaenan

Contoh teks khutbah tentang Idul Adha ini juga bisa Anda edit sesuai kebutuhan dan menyesuaikan dengan masyarakat setempat.

Idul Adha selalu dikaitkan dengan sejarah Nabi Ibrahim dan keluarganya dalam menjaga taqwa kepada Allah SWT. Babi Ibrahim disebut sebagai Khalilullah atau kekasih Allah, karena ketaatannya yang begitu besar kepada Allah.

Langsung saja, berikut contoh teks singkat Idul Adha 1443 H dengan judul Kurban Untuk Mendidik Sikap Dermawan.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Singkat Idul Adha 1443 H, 5 Hikmah Meneladani Nabi Ibrahim Dalam Menjaga Iman dan Taqwa

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْد

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانِ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلِ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.

Pada pagi yang penuh berkah dan kebahagiaan ini, marilah kita tundukkan segenap jiwa dan raga kita di hadapan Allah SWT dengan cara selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, selalu ingat kepada Allah sehingga kita senantiasa diliputi ketenangan batin dalam kehidupan ini.

Berbicara Idul Adha tidak dapat dipisahkan dari kisah kekasih Allah, yaitu Nabi Ibrahim A.S. Sosok Nabi yang rela mengorbankan apapun demi meraih cintanya kepada Sang Pencipta. Kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah tidak semulus yang dikira, kecintaannya penuh dengan lika liku ujian dan cobaan.

Hal ini sebagai konsekuensi, bahwa setiap orang yang mengaku cinta dan beriman kepada Allah, tentu tidak bisa lepas cobaan dan ujian. Ketika seseorang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, secara otomatis dan harus disadari juga bahwa dia sudah siap menerima ujian yang akan diberikan oleh Allah, sebagaimana firman Allah:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs. al-Ankabut: 2).

Ujian yang diberikan Allah kepada manusia bukan bertujuan untuk melemahkan manusia, tapi untuk mengukur sejauh mana manusia itu benar-benar beriman dan cinta kepada Allah dalam kondisi apapun dan di manapun. Termasuk saat ini, kita semua sedang menjalani ujian wabah Covid-19 yang sudah satu tahun lebih melanda hampir seluruh dunia. Adanya wabah ini mengajarkan kita akan kesabaran, ketaatan pada aturan dan gaya hidup bersih.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.

Perlu kita ketahui bersama, bahwa tingkat spriritualitas seseorang dapat dilihat dari kesehariannya hidup berdampingan dengan orang lain. Islam tidak hanya mengajarkan ibadah kepada Allah semata yang biasa disebut ibadah vertikal seperti shalat, puasa, dzikir, dan sejenisnya. Akan tetapi Islam juga melainkan mengajarkan ibadah yang berdimensi sosial, seperti infak, zakat, sedekah, qurban, dan sejenisnya. Hal ini sebagai wujud manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendirian, tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan insan yang membutuhkan orang lain.

Baca Juga: Link Download PDF Teks Khutbah Idul Adha 2022 Bahasa Indonesia, Unduh dengan Satu Kali Klik

Hal yang paling bisa kita lihat minimal dalam satu tahun dua kali, pertama hari raya Idul Fitri terdapat perintah bagi setiap umat Islam untuk mengeluarkan zakat fitrah berupa bahan makanan pokok untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Sedangkan di hari raya Idul Adha terdapat ibadah sosial berupa penyembelihan hewan kurban yang mana dagingnya selain dapat dikonsumsi untuk orang yang berkurban, juga diperintahkan untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan fakir. Sebagaimana firman Allah SAW:

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (Qs. al-Hajj: 28)

Ayat tersebut juga dapat kita pahami bahwa rezeki yang diberikan Allah kepada kita semua sejatinya tidak semata-mata untuk kita nikmati sendiri, melainkan juga untuk berbagi kepada orang yang sengsara dan fakir. Dengan demikian, Islam mengajarkan pada kita semua menjadi pribadi yang luman dan dermawan, jangan menjadi pribadi yang pelit dan egois. Terlebih di masa wabah pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, kita semua seharusnya respeck terhadap kondisi orang-orang yang ada di sekitar kita. Kita perhatikan apakah mereka sudah makan atau belum, apa yang mereka butuhkan sebisa mungkin kita saling bergandengan tangan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.

Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.

Penting untuk dipahami oleh semuanya, bahwa jika kita berbuat baik pada orang lain, maka sejatinya kebaikan itu akan kembali pada diri kita, begitu pula sebaliknya, sebagaimana firman Allah SWT:

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,...” (Qs. al-Isra’: 7)

Baca Juga: LIVE SKOR dan LINK STREAMING PSIS Semarang vs Arema FC Semi Final Leg Pertama Piala Presiden 2022

Akhir khutbah, semoga kita semua diberikan kesembuhan dan kesehatan, diberi kekuatan untuk selalu beribadah dan semoga wabah Covid-19 segera hilang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ ، كبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا". اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ وضعف لهم الحسنات وكفر عنهم السيئات وارزقهم من الأرزاق الطيبات. اللهم اكشف عنا البلاء والغلاء والوباء والفخشاء والمنكر والبغي والشدا ئد والمحن ما ظهر منها وما بطن من بلدنا إندونشي هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة إنك على كل شئ قدير. إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِاْلحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ. عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ. اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا وَعَلِّمْنا مَا يَنْفَعُنا وَزِدْنا عِلْمًا الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ونعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ حَالِ أَهْلِ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Teks Khutbah Idul Adha ini ditulis oleh Moh Makmun, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Jombang.***

Editor: Taufiqurrohman

Sumber: PCNU Jombang

Tags

Terkini

Terpopuler