Apakah Kurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Pahalanya Sampai? Begini Penjelasan Gus Baha

23 Juni 2022, 20:57 WIB
Apakah Kurban untuk Orang tua yang Sudah Meninggal Pahalanya Sampai? Begini Penjelasan Gus Baha /Foto dok.: Instagram @ngajigusbaha

BERITA MATARAMAN-KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha memberikan penjelasan mengenai ibadah kurban ditujukan kepada orang tua yang sudah meninggal.

Dalam sebuah ceramah ada yang bertanya kepada Gus Baha, apakah diperbolehkan ibadah kurban untuk orang tua yang sudah meninggal dan pahalanya akan sampai?

Gus Baha pun menjawab, Ibadah kurban yang diniatkan untuk orang tua yang sudah meninggal itu diperbolehkan karena islam dari dulu tidak melarang amal yang ditujukan kepada orang lain.

Baca Juga: Memahami Asal Usul Kurban, Simak Penjelasan dari Gus Baha Berikut Ini

Gus Baha lalu menceritakan sebuah kisah yang pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW pada zaman dulu mengenai kondisi mewakili orangtua dalam melakukan amal yang baik.

Jadi dulu ada seorang anak yang bertanya kepada Rasulullah bahwa orang tuanya sudah berusia lanjut dan memiliki keinginan untuk naik haji, tetapi dengan kondisi yang demikian sepertinya tidak memungkinkan untuk berkendara menggunakan unta.

Rasulullah Saw kemudian berkata kepada si anak dengan menyuruhnya untuk menggantikan ibadah haji orangtuanya.

Setelah itu Gus Baha mengatakan bahwa dari dulu Islam ada beberapa amal yang bisa diamali atau ditunjukkan kepada orang lain.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Segera Tiba, Ini Tips Simpel Memasak atau Mengolah Daging Kambing Agar Empuk dan Tidak Bau

Seperti halnya dengan kondisi kurban karena biasanya anak-anak yang sholeh itu merasa bahwa bapaknya tidak mampu kemudian ia berkurban untuk orangtuanya.

“Biasanya anak-anak yang sholeh itu perasaannya, dulu bapak kami miskin, enggak mampu berkurban, enggak mampu akikah, biasanya anaknya melakukan itu untuk bapaknya, kata Gus Baha dikutip Berita Mataraman dari Youtube Kumparan Dakwah pada Kamis, 23 Juni 2022.

Menurut penjelasan dari Gus Baha tersebut maka melakukan ibadah kurban kepada orang tua yang sudah meninggal diperbolehkan.

Meski demikian, menurut Gus Baha justru yang menjadi perdebatan para ulama mengenai ibadah kurban seperti itu apakah pahalanya akan sampai kepada orang yang telah meninggal?

Baca Juga: Apa Perbedaan Surat Yasin dan Yasin Fadhilah? Berikut Penjelasannya Lengkap dengan Contoh

Begini jawaban Gus Baha yang mengatakan tidak semua orang akan mendapatkan pahala, ada kriteria sendiri.

“kalau mayit itu orang sholeh maka dapat pahala, kalau enggak sholeh, kemungkinan dapat (pahala) kecil,” kata Gus Baha.

Gus baha kemudian mengumpamakan dua kondisi mereka yang pahalanya sampai dan yang tidak.

Baca Juga: Dahsyatnya Qulhu atau Surat Al Ikhlas Menurut Gus Baha

“Semisal ada mayit yang zaman hidup anti pati ngamal, kok  enak duetku sing ilang wong liyo nyate. Dia mentalnya mental kikir yang beranggapan kok keenakan tetangga kami, uang kami yang habis orang lain yang nyate, trus mentalnya gitu di bawa mati. Kemudian anaknya sholeh berkurban untuk bapaknya lha yang seperti ini ada potensi nggak sampai karena dia ndak pernah punya niat.”

Itu beda dengan orang yang zaman hidup memang ingin kurban, cuma secara ekonomi ndak mampu.” Jelas Gus Baha

Dengan dua hal tadi, Gus Baha pun kemudian menjelaskan pentingnya niat dalam melakukan amal.

Jadi memang melakukan ibadah kurban untuk orangtua yang sudah meninggal itu diperbolehkan dalam Islam, tetapi mengenai pahala tidak semuanya dapat atau sampai.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Trofeo Cup Rans Nusantara FC, Persik Kediri dan Arema FC

Mereka yang semasa hidup sudah meniatkan untuk melakukan kurban dipastikan akan mendapatkan pahala, sementara yang tidak memiliki niat sama sekali pahala tersebut tidak akan sampai.***

Editor: R. Nur

Tags

Terkini

Terpopuler