BERITA MATARAMAN - Inillah teks bacaan doa Sholat Istikharah Arab, latin dan terjemahanya.
Sholat Istikharah merupakan ajaran yang di anjurkan untuk muslim ketika menghadapi dua pilihan yang sama-sama baik.
Dalam menjalani hidup kita akan dipertemukan dengan dua pilihan serta masalah dengan tingkatan yang sama yang membuat kita ragu untuk memilih salah satu darinya maka disarankan untuk melaksanakan dua rokaat Sholat Istikharah.
Sholat Istikharah merupakan salah satu sholat sunnah yang dapat kita gunakan dalam menentukan pilihan dengan memohon serta mendapatkan petunjuk dari Allah swt.
Seperti ang diajarkan Nabi pada kita dalam haditsnya” Rasulullah biasa mengajari para sahabat melaksanakan sholat istikharah dalam memilih segala urusan. Beliau mengajarkan ibadah ini seperti ia mengajarkan surah dalam Al Qur’an. Kemudia beliau bersabda ‘jika sala seseorang diantara kalian bertekad dalam melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat dua rokaat selain sholat fardhu lalu kemudian berdoalah” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Teks Bacaan Doa Sholat Dhuha Arab Latin dan Artinya Lengkap
Sholat istikharah dilaksanakan sebanyak dua rokaat. Pada rokaat pertama dianjurkan untuk kita membaca surah Al Kafirun setelah bacaan surah Al Fatikhah.
Kemudian pada rokaat kedua kita membaca Al Fatikhah yang dilanjutkan surah Al Ikhlas.
Setelah melaksanakan sholat istikharah tersebut kemudian baca doa berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْب
Allahumma inni astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudratik wa as’aluka min fadhikal ‘azhimi fainnaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allamul ghuyub
Artinya: ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk dengan ilmu-Mu, memohon kekuatan dengan kuasa-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tak mengetahui sedang Engkau maka mengetahui segala yang gaib.
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ
Allahuma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyi faqdurhu lii, wayassirhu li tsumma baarik lii fiihi wain kunta ta’lamu anna haadzal amra syarrul lii fii diini wamma’aasyii wa ‘aaqibati amrii wa’aajilihii wa aajilihii fashrifhu ‘anni washrifnii ‘anhu waqdurhu liyal khaira haitsu kaana tsumma radhdhinii bih
Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan keperluanya) baik bagi diriku, agamaku, dan kehidupanku, maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku,lalu berkatilah aku. Danjika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagi diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta akibat dari urusanku baik untuk masa sekarang maupun masa akan dating, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diruku dariya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, lalu ridhailah aku.***