30 Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan, Ada yang Diganjar Pahala Seperti Sholat di Masjidil Haram

22 Maret 2022, 11:20 WIB
Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan /pixabay/

BERITA MATARAMAN – Berikut ini ulasan mengenai keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan.

Sebagaimana diketahui, sholat tarawih merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan di bulan Ramadhan.

Umat Islam akan menjalankan sholat tarawih sebulan penuh. Dari malam pertama Ramadhan hingga malam terakhir.

Sholat tarawih memiliki banyak keutamaan yang mestinya umat Islam harus mengetahuinya.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Hari Kedua, Keutamaan Bulan Ramadhan

Keutamaan sholat tarawih berikut ini tertuang dalam kitab Durrotun Nasihin.

Mengetahui keutamaan sholat tarawih penting artinya sebagai motivasi kita untuk menunaikan ibadah sholat tarawih di bulan Ramadhan.

Langsung saja, inilah keutamaan sholat tarawih dari malam pertama Ramadhan hingga malam ketiga puluh atau malam terakhir dalam kitab Durrotun Nasihin.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Bahasa Jawa Singkat, Keutamaan Sasi Pasa

Keutamaan sholat tarawih ini dilansir dari situs resmi Pondok Lirboyo Kediri.

Malam ke 1

عَنْ عَلِىِّ بْنِ اَبِىْ طَالِبٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِىُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَنْ فَضَائِلِ التَّرَاوِيْحِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِى اَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ

“Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa sesungguhnya beliau berkata: Nabi SAW pernah ditanya tentang keutamaan salat Tarawih di bulan Ramadlan. Maka Nabi menjawab: Pada malam pertama, dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) akan keluar kembali seperti ketika ibunya melahirkan ia ke dunia.”

Malam ke 2

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ اِنْ كَانَا مُؤْمِنَيْنِ

“Pada malam kedua, orang yang sholat Tarawih akan diampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.”

Malam ke 3

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ

“Pada malam ketiga, malaikat di bawah Arasy berseru: mulailah melakukan amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu.”

Malam ke 4

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ

“Pada malam kempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.”

Malam ke 5

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ الْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى

“Pada malam kelima, Allah memberikan pahala seperti pahala seseorang yang salat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsho.”

Malam ke 6

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ

“Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanahpun memintakan ampunan untuknya.”

Malam ke 7

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ

“Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.”

Malam ke 8

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

“Pada malam kedelapan, Allah memberi anugerah sebagaimana anugerah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.”

Malam ke 9

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

“Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi.”

Malam ke 10

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالَى خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih baik di dunia maupun adi khirat.”

Malam ke 11

وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةَ عَشَرَةَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا كَيَوْمٍ وُلِدَ مِنْ بَطْنِ اُمِّهِ

“Pada malam kesebelas, kelak ia akan meninggal dunia seperti keadaan dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.”

Malam ke 12

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ

“Pada malam kedua belas, pada saat hari kiamat wajahnya bersinar bagaikan bulan di malam purnama.”

Malam ke 13

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمْنًا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ

“Pada malam ketiga belas, pada saat hari kiamat ia akan selamat dari segala macam keburukan.”

Malam ke 14

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةَ عَشَرَةَ جَاءَتِ الْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُوْنَ لَهُ اَنَّهُ قَدْ صَلَّى التَّرَاوِيْحَ فَلَا يُحَاسِبُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Pada malam keempat belas, malaikat menjadi saksi bahwa ia melakukan sholat tarawih. Maka Allah tidak akan menghisabnya kelak di hari kiamat.”

Malam ke 15

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةَ عَشَرَةَ تُصَلِّى عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ وَالْكُرْسِىِّ

“Pada malam kelima belas, para malaikat, malaikat penyangga Arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit akan memintakan ampunan untuknya.”

Malam ke 16

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةَ عَشَرَةَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةَ النَّجَاةِ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةَ الدُّخُوْلِ مِنَ الْجَنَّةِ

“Pada malam keenam belas, Allah mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga baginya.”

Malam ke 17

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةَ عَشَرَةَ يُعْطَى مِثْلَ ثَوَابَ الْاَنْبِيَاءِ

“Pada malam ketujuh belas, akan diberi pahala sebagaimana pahala para Nabi.”

Malam ke 18

وَفىِ اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةَ عَشَرَةَ نَادَى مَلَكٌ يَاعَبْدَ اللهِ اَنَّ اللهَ رَضِىَ عَنْكَ وَعَنْ وَالِدَيْكَ

“Pada malam kedelapan belas, malaikat berkata: wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridloimu dan kedua orang tuamu.”

Malam ke 19

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةَ عَشَرَةَ يَرْفَعُ اللهُ دَرَجَاتَهُ فِى الْفِرْدَوْسِ

“Pada malam kesembilan belas, Allah akan mengangkat derajatnya di surga Firdaus.”

Malam ke 20

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ

“Pada malam kedua puluh, akan diberi pahala seperti pahala orang yang mati syahid dan orang-orang salih.”

Malam ke 21

وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنَ النُّوْرِ

“Pada malam kedua puluh satu, Allah akan membangun rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuknya.”

Malam ke 22

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ

“Pada malam kedua puluh dua, jika hari kiamat tiba maka ia akan selamat dari segala macam kesusahan dan kebingungan.”

Malam ke 23

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ

“Pada malam kedua puluh tiga, Allah akan membangun kota di dalam surga untuknya.”

Malam ke 24

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ وَالْعِشْرِيْنَ كَانَ لَهُ اَرْبَعٌ وَعِشْرُوْنَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً

“Pada malam kedua puluh empat, akan memperoleh dua puluh empat doa yang mustajab.”

Malam ke 25

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ وَالْعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ

“Pada malam kedua puluh lima, Allah akan menghilangkan siksa kubur darinya.”

Malam ke 26

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا

“Pada malam kedua puluh enam, Allah akan meningkatkan pahalanya selama empat puluh tahun.”

Malam ke 27

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ

“Pada malam kedua puluh tujuh, di hari kiyamat ia melewati jembatan Shirathal Mustaqim secepat sambaran kilat.”

Malam ke 28

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ

“Pada malam kedua puluh delapan, Allah akan mengangkat seribu derajat baginya di surga.”

Malam ke 29

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حَجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ

“Pada malam kedua puluh sembilan, Allah akan memberikan pahala seribu ibadah haji yang diterima.”

Malam ke 30

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ  يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى

“Pada malam ketiga puluh, Allah berkata: Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air Salsabil, dan minumlah di telaga Kautsar. Sesungguhnya aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hambaku.”

Baca Juga: Bacaan Tasyahud Awal dan Akhir, Tulisan Arab Latin dan Artinya atau Bacaan Tahiyat dalam Sholat

Demikian ulasan mengenai keutamaan sholat tarawih dari malam 1-30 Ramadhan yang terdapat dalam kita Durratun Nasihin. Semoga bermanfaat.**

Editor: R. Nur

Sumber: Lirboyo.net

Tags

Terkini

Terpopuler