Jepang memberlakukan control ketat kepada para penduduk sipil untuk memiliki pistol, sementara bagi para pemburu hanya diizinkan untuk memiliki pistol rifle saja.
Bagi para pemilik senjata api harus mengikuti sejumlah kelas seperti ujian tertulis, dan menjalani pemeriksaan psikologi serta mengecek latar belakang terlebih dahulu.
Jika ada penembakan terjadi, biasanya itu melibatkan anggota geng “Yakuza” yang menggunakan senjata ilegal. Meski demikian serangan terhadap politikus juga bukan sesuatu yang biasa terjadi.
Berdasarkan catatan sejarah kelam pemerintah Jepang hanya segelintir kejadian dalam setengah abad terakhir.
Insiden yang paling mencuat di permukaan terjadi saat Walikota Nagasaki ditembak mati oleh seorang anggota geng hingga akhirnya pemerintah semakin mengetatkan kebijakan pemilikan atas senjata api.
Sementara pembunuhan terhadap seorang mantan perdana menteri terakhir kali terjadi pada tahun 1936.
Insiden penembakan Shinzo Abe itu menjadi pembunuhan pertama kali terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang dunia pada tahun 1930-an.
Baca Juga: Contoh Pidato Singkat Menyambut Kepulangan Dari Haji Dalam Bahasa Jawa dan Indonesia
Penembakan itu juga ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi topik terpopuler di Twitter Jepang dengan hastag “Abe-san”.
Artikel Rekomendasi