5 Instrumen Investasi yang Perlu Kamu Coba di Tahun 2022, Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan

- 22 April 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi - 5 Instrumen Investasi yang Perlu Kamu Coba di Tahun 2022, Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan
Ilustrasi - 5 Instrumen Investasi yang Perlu Kamu Coba di Tahun 2022, Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangan / Michael Steinberg/Pexels

BERITA MATARAMAN - Investasi menjadi salah satu solusi untuk mempersiapkan keuangan di masa depan.

Investasi tidak hanya untuk menyimpan uang, namun juga menjaganya dari inflasi. Tak sedikit pula masyarakat yang mencari keuntungan dari investasi.

Ada berbagai instrumen investasi yang bisa kamu coba di tahun 2022 sebagai tabungan di masa depan.

Baca Juga: Contoh Teks MC Pembawa Acara Bahasa Jawa Halal Bihalal, Ringkas dan Mudah Dipraktikkan

Namun perlu diingat, sebelum memilih instrumen investasi  kamu harus mengetahui dulu profil resiko dan apa tujuan keuanganmu.

Berikut kami sajikan 5 pilihan produk keuangan yang dapat kamu gunakan untuk investasi.

Emas

Logam mulia sudah tidak asing lagi di mata masyarakat. Kelebihan investasi emas adalah harganya yang selalu naik secara signifikan setiap tahunnya menjadikan emas termasuk investasi beresiko rendah.

Rata-rata kenaikan emas per tahun adalah 5% tergantung kondisi ekonomi. Selain itu, emas juga tahan akan inflasi.

Namun perlu diketahui bahwa emas merupakan salah satu instrumen investasi jangka panjang karena meskipun harganya naik setiap tahun, angka ini masih lebih rendah daripada intrumen investasi lainnya.

Dimana jika kamu memilih investasi emas, pastikan tujuan keuanganmu untuk lima tahun kedepan. Kekurangan investasi emas juga resiko kehilangan.

Namun zaman yang semakin canggih memunculkan investasi emas non-fisik selain lebih mudah dijangkau, penyimpanannya pun menjadi lebih mudah.

Obligasi

Obligasi merupakan surat hutang yang dapat diperjual belikan. Keuntungan yang didapatkan dari investasi obligasi tidak hanya berasal dari selisih harga jual dan harga beli namun juga dari bunga yang akan didapatkan saat telah jatuh tempo.

Jatuh tempo obligasi sesuai dengan kesepakatan, bisa setiap semester ataupun satu tahun. Suku bunga yang diberlakukan pemerintah periode Januari hingga April 2022 sebesar 5,1%.

Kekurangan dari obligasi adalah kurang liquid, saat mendadak kamu membutuhkan uang, obligasi tidak bisa dijual sebelum jatuh tempo.

Sehingga pastikan kamu tidak menaruh semua uang di obligasi dan siapkan selalu dana darurat.

Deposito

Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang dikelola oleh bank. Deposito adalah penyimpanan uang di bank dalam kurun waktu tertentu.

Kelebihan deposito adalah tersimpan di bank sehingga keamanannya tidak perlu diragukan. Namun bunga untuk deposito terbilang kecil yaitu 3-4% pertahun.

Serta liquiditas yang rendah, membuat calon investor harus memikirkan kembali untuk selalu mempersiapkan dana diluar deposito, atau akan terkena penalti jika deposito ditarik sebelum jatuh tempo.

Saham

Saham merupakan kepemilikan nilai atas suatu perusahaan. Saat kita membeli saham suatu perusahaan, sama dengan memberi modal untuk perusahaan tersebut.

Keuntungan yang didapatkan dari investasi saham  adalah pembagian laba perusahaan yang disebut dividen yang dibagikan setiap tahunnya serta capital gain yang merupakan selisih penjualan dan pembelian harga saham.

Saham termasuk investasi jangka panjang. Return saham termasuk tinggi untuk investasi, sekitar 12-14% pertahun. Namun perlu diingat bahwa return yang tinggi juga membawa resiko yang tinggi pula.

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal pastikan tujuan keuanganmu untuk 5  tahun kedepan. Dan pilihlah perusahaan setelah menganalisis fundamental maupun teknikal suatu perusahaan.

Reksadana

Reksadana adalah salah instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Reksadana adalah kumpulan produk keuangan yang dikelola oleh manager investasi.

Saat kamu tidak memiliki waktu untuk menganalisis suatu produk keuangan atau tidak memiliki pengetahuan yang mencukupi tentang dunia investasi, reksadana menjadi pilihan tepat.

Namun setiap transaksi reksadana akan dikenakan biaya untuk manager investasi sebesar 0,4 % hingga 3,5 % tergantung jenis reksadanan yang kamu pilih.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal One Way dan Ganjil Genap Saat Mudik Lebaran 2022

Pemilihan jenis reksadana ini juga tergantung kapan tujuan keuangan ingin dicapai.***

Editor: R. Nur


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini